KUALA LUMPUR (14 September): Angkatan Bersenjata Malaysia (MAF) akan meningkatkan pos keamanan di sepanjang perbatasan negara di Sabah dan Sarawak setelah keputusan Indonesia untuk memindahkan ibu kotanya ke Kalimantan.
Panglima Angkatan Pertahanan Jenderal Tan Sri Affendi Buang mengatakan MAF perlu meningkatkan jumlah pos perbatasan dan resimen di lokasi tersebut karena langkah tersebut diharapkan akan dimulai pada kuartal pertama tahun 2024.
“Itu sudah ada dalam rencana kami dan akan terjadi secara bertahap karena jika pemindahan itu terjadi akan menambah jumlah penduduk dan sektor ekonomi di daerah,” katanya dalam wawancara khusus terkait dengan Peringatan Hari TNI ke-89 Wisma Perwira. di sini.
Affendi mengatakan, peningkatan jumlah penduduk kemungkinan akan berkontribusi pada peningkatan kejahatan lintas batas seperti penyelundupan.
Ia menjelaskan, MAF akan bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam pengawasan perbatasan, menambahkan bahwa langkah untuk menambah jumlah pos keamanan akan dilakukan bersama dengan TNI.
“Kalau MAF membangun pos perbatasan di wilayah Malaysia, TNI juga akan membangun di wilayah mereka. Insya Allah, jumlahnya akan meningkat signifikan ke depan,” ujarnya.
Affendi juga mengatakan, MAF akan meningkatkan pengawasan pengawasan perbatasan negara, baik melalui cara manual yaitu penggunaan tenaga kerja; metode sistematis menggunakan sensor; atau praktik penggunaan drone dan pusat kendali saat ini yang dapat memantau dari jarak jauh.
Hari Angkatan Bersenjata diperingati pada tanggal 16 September setiap tahun.
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi