Abdul Ghafur Hamid (The Jakarta Post)
BONUS
Kuala Lumpur ●
Kamis, 29 Desember 2022
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen secara simbolis menyerahkan palu Keketuaan ASEAN kepada Presiden Indonesia Joko “Jokowi” Widodo pada 13 November, hari terakhir KTT ASEAN, di Phnom Penh. Masa jabatan Jokowi sebagai Ketua ASEAN akan berlaku pada 1 Januari 2023.
Semua mata kini tertuju pada Indonesia, dengan harapan tinggi dapat membantu menyelesaikan konflik Myanmar yang berkepanjangan. Mengapa seperti ini? Mari saya mulai dengan latar belakang singkat tentang konflik Myanmar.
Pada pagi hari tanggal 1 Februari 2021, untuk ketiga kalinya sejak Myanmar merdeka pada tanggal 4 Januari 1948, militer Myanmar melancarkan kudeta dan menggulingkan pemerintahan Myanmar yang terpilih secara demokratis. Itu adalah hari di mana anggota parlemen yang baru terpilih akan mengadakan sesi parlemen pertama setelah kemenangan telak oleh partai NLD Aung San Su Kyi dalam pemilihan nasional November 2020.
untuk membaca keseluruhan cerita
BERLANGGANAN SEKARANG
Dari Rp 55.500/bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- e-mail surat kabar harian digital
- Tidak ada iklan, tidak ada gangguan
- Akses istimewa ke acara dan program kami
- Mendaftar untuk buletin kami
Atau biarkan Google mengelola langganan Anda
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi