Postingan ini sudah dibaca 1605 kali!
“Kuwait pemain kunci dan demokrasi tertua di kawasan ini”
KOTA KUWAIT, 9 November: Duta Besar Indonesia untuk Kuwait, HE Lina Mariana, menggambarkan Kuwait sebagai “pemain kunci dan demokrasi tertua di kawasan ini,” mencatat bahwa baik Kuwait dan Indonesia memiliki tujuan yang sama untuk pembangunan dan pemeliharaan stabilitas dalam hubungan internasional. lapor al-Qabas setiap hari.
Hal itu disampaikannya dalam pidato yang disampaikannya saat upacara di KBRI dalam rangka HUT RI ke-77 dengan dihadiri Menteri Perdagangan dan Perindustrian, Menteri Negara Komunikasi dan Informatika, Mazen Al-Nahedh dan rombongan diplomat dan anggota masyarakat serta delegasi kebudayaan Indonesia yang berkunjung ke Kuwait.
Utusan Indonesia menambahkan: “Dengan ambisi yang sama, saya yakin akan bermanfaat bagi Kuwait dan Indonesia untuk memperluas kerja sama di luar lingkup bilateral dan tanpa lelah saling mendukung di forum global, dengan mencerminkan.” Pembentukan hubungan diplomatik antara keduanya menunjukkan Kuwait dan Indonesia 54 tahun yang lalu, lebih tepatnya pada tanggal 28 Februari 1968.
Dia melanjutkan: “Indonesia adalah rumah bagi lebih dari 275 juta orang, negara terpadat keempat di dunia dan negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau. Dia mengumumkan bahwa negaranya akan menjadi tuan rumah KTT G20 di pulau Bali pada 15-16 November dan akan menjadi Presiden Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara tahun depan, mengambil kesempatan ini untuk lebih mempromosikan perdamaian dan stabilitas di dunia dan kawasan.
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi