JAKARTA: Presiden Indonesia Joko Widodo mengumumkan anggota baru kabinetnya pada Selasa (22 Desember), mengakhiri spekulasi berbulan-bulan.
Menteri baru tersebut antara lain: Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi, Budi Gunadi Sadikin, Tokoh Terbesar Surabaya Tri Rismaharini dan Sandiaga Salahuddin Uno, yang merupakan penantang presiden 2019 Prabowo Subianto.
Mr Sadikin akan menggantikan Mr Terawan Agus Putranto sebagai Menteri Kesehatan setelah publik mengkritik yang terakhir karena gagal dalam menangani COVID-19.
Hingga Selasa, Indonesia telah mendaftarkan lebih dari 670.000 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, salah satu yang tertinggi di Asia.
Mdm Rismaharini menggantikan Bapak Juliari Batubara sebagai Menteri Sosial. Mr Batubara ditangkap awal bulan ini karena diduga menerima kemunduran $ 1,2 juta dari dua kontraktor yang bertugas mendistribusikan bantuan kepada mereka yang terkena dampak COVID-19.
Bapak Uno diangkat sebagai Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif yang baru, menggantikan Bapak Wishnutama Kusubandio.
“Pelantikannya akan dilakukan besok pagi (Rabu), Insya Allah,” kata Widodo.
Bapak Muhammad Lutfi, Duta Besar Indonesia untuk AS saat ini, akan mengambil alih kantor Menteri Perdagangan dari Bapak Agus Suparmanto.
Sementara itu, Bapak Yaqut Cholil Qoumas akan menjadi Menteri Agama yang baru menggantikan Bapak Fachrul Razi.
BACA: Menteri Perikanan Indonesia Ditangkap Badan Anti Korupsi
Bapak Sakti Wahyu Trenggono, Wakil Menteri Pertahanan saat ini, akan menggantikan Bapak Edhy Prabowo sebagai Menteri Perikanan.
Yang terakhir ditangkap pada akhir November karena diduga menerima paling sedikit 3,4 miliar rupiah ($ 240.000) dalam kasus yang melibatkan impor lobster.
Beberapa dari portofolio ini, termasuk kesehatan, perdagangan, dan pariwisata, akan dipandang penting dalam menunjukkan jalan menuju pemulihan dari COVID-19.
BACA: Presiden Indonesia Widodo mengancam akan mereorganisasi kabinet atas tanggapan COVID-19
Perombakan tersebut mengakhiri spekulasi berbulan-bulan setelah Jokowi, panggilan pemimpin Indonesia itu, mengatakan kepada para menterinya pada bulan Juni bahwa ia siap untuk mengubah banyak hal karena beberapa belum berbuat cukup untuk mengatasi pandemi COVID-19. pertarungan.
Kemudian Jokowi mengaku banyak di antara mereka yang bekerja seolah-olah semuanya berjalan normal. Dia mengatakan ini “membuatnya kesal”.
Jokowi juga mengkritik para menteri karena menganggap belanja pemerintah lambat dalam menghadapi pandemi global dan krisis ekonomi.
TANDA BUKU: Cakupan komprehensif kami tentang wabah virus korona dan perkembangannya
Unduh aplikasi kita atau berlangganan saluran Telegram kami untuk mendapatkan pembaruan terkini tentang wabah virus corona: https://cna.asia/telegram
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi