Jakarta. Indonesia mengkonfirmasi 11 kasus baru varian coronavirus Omicron yang sangat menular pada hari Jumat, sehingga jumlah total kasus menjadi 19.
Semua kasus baru menyangkut pelancong berusia antara 21 dan 58 yang baru saja kembali dari luar negeri, termasuk sembilan dari Turki, tiga dari Jepang dan masing-masing satu dari Korea Selatan dan Arab Saudi, kata juru bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi.
Ke-11 pasien tersebut, termasuk seorang wanita, kini dikarantina di Jakarta, namun Siti tidak menyebutkan nama fasilitas isolasi tersebut.
“Hasil terbaru adalah hasil dari peningkatan pengawasan di gerbang masuk dan analisis yang lebih baik dari urutan genomik penuh pelancong yang sebelumnya dites positif.” [for Covid-19] Ini memungkinkan kami untuk segera mengambil tindakan yang diperlukan, ”katanya.
Dia menambahkan bahwa semua warga negara didorong untuk menahan diri dari bepergian ke luar negeri karena sebagian besar pasien Omicron telah terinfeksi di luar negeri.
“Kita harus saling menjaga, terutama saat Natal dan libur tahunan ini,” ujarnya.
Indonesia mengumumkan kasus Omicron pertamanya minggu lalu ketika Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan seorang pekerja kebersihan di rumah sakit darurat Covid-19 Jakarta tertular virus pada seorang pasien yang telah kembali dari perjalanan ke luar negeri.
Namun, pelancong tersebut pertama-tama menjalani analisis urutan genom hingga ia pulih dan kasusnya diklasifikasikan sebagai “kemungkinan omicron”.
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi