- Otoritas konservasi Indonesia telah meluncurkan penyelidikan atas dugaan penyalahgunaan harimau sumatera di sebuah kebun binatang perkotaan di Provinsi Sumatera Utara.
- Harimau kebun binatang tampak kurus, dengan tulang menonjol, meningkatkan kekhawatiran bahwa mereka kekurangan gizi.
- Manajemen kebun binatang membantah tuduhan itu, dengan mengatakan salah satu harimaunya sakit sementara yang lain sehat dan diberi makan dengan benar.
- Kebun binatang di Indonesia terkenal karena kelalaian, salah urus dan korupsi, di mana hewan mati karena kekurangan gizi, penyalahgunaan, atau dijual ke perdagangan satwa liar ilegal.
MEDAN, Indonesia – Lembaga konservasi Indonesia telah membuka penyelidikan atas dugaan penyalahgunaan hewan oleh kebun binatang umum di mana harimau sumatera ditemukan dalam keadaan kurus dan tampak sedang memakan rumput.
Insiden itu diketahui dalam bentuk video online pada akhir September yang dengan cepat menjadi viral. Video tersebut memperlihatkan seekor harimau sumatera (Panthera tigris Sumatra), spesies yang terancam punah, di kebun binatang kota Medan, ibu kota Provinsi Sumatera Utara. Video tersebut memperlihatkan hewan yang tampak kurus kering dengan tulang menonjol itu, berjalan di sekitar kandangnya, tampak sedang memakan rumput.
Manajemen kebun binatang mengatakan harimau dalam video itu telah sakit selama sekitar dua minggu dan harimau biasa memakan rumput untuk merontokkan bulu yang mereka rekam. Badan konservasi provinsi mengatakan telah mengirim tim untuk menyelidiki kebun binatang dan akan segera mempublikasikan hasilnya.
Mongabay Indonesia mengunjungi kebun binatang pada 24 September untuk mengkonfirmasi laporan dan mempelajari lebih lanjut tentang harimau. Ada beberapa pengunjung ke kebun binatang hari itu karena pembatasan COVID-19 masih berlaku. Mongabay Indonesia melihat tiga harimau lain yang tampak memiliki kondisi fisik yang mirip dengan harimau dalam video viral tersebut.
Yona, seorang dokter hewan di kebun binatang, mengatakan kepada Mongabay Indonesia bahwa hanya harimau dalam video yang sakit sementara yang lain sehat. Ia menambahkan, harimau diberi makanan bergizi dan vitamin secara rutin.
“Kita akan melakukan pemeriksaan medis [on the tiger]. Kemungkinan diare yang membuat tubuhnya terlihat kurus,” kata Yona.
Namun, para ahli satwa liar skeptis terhadap pernyataan kebun binatang, menuduhnya kurang memberi makan harimaunya karena penurunan pendapatan karena lebih sedikit pengunjung karena pembatasan pandemi. Forum Investigator Zoo Indonesia, sebuah LSM, mengatakan kebun binatang kota telah mengurangi jatah daging harian harimau dalam beberapa bulan terakhir dari 6 kg (13,2 pon) sebelumnya menjadi 2-3 kg (4,4-6,6 pon).
“Harimau itu kurus karena tidak diberi makan dengan benar, bukan karena sakit,” kata Andi Sinaga dari Forum Investigator Zoo Indonesia. “Itu adalah fakta yang menyedihkan.”
Kebun Binatang Medan adalah salah satu dari sekian banyak di seluruh Indonesia yang terpukul keras kehilangan pendapatan selama pandemi COVID-19 sementara masih harus menutupi biaya makan dan merawat hewan.
Hasil survei dilepaskan pada April 2020 oleh Persatuan Kebun Binatang Indonesia (PKBSI) menunjukkan bahwa hanya sepersepuluh dari kebun binatang nasional yang dapat memberi makan hewannya selama lebih dari sebulan dan hanya hingga empat bulan tanpa pendapatan dari biaya pengunjung. Di seluruh Indonesia ada sekitar 60 kebun binatang dengan lebih dari 4.900 hewan.
Semua kebun binatang di Indonesia, termasuk yang ada di kebun binatang swasta, adalah milik negara. Banyak yang terkenal karena kondisi mengerikan di mana mereka memelihara hewan mereka dan gagal memenuhi standar minimum yang diberlakukan oleh pemerintah. Kelalaian, salah urus, dan korupsi telah lama menjangkiti kebun binatang negara itu. Hewan mati karena kekurangan gizi, pelecehan, atau dijual dalam perdagangan satwa liar ilegal, yang menyebabkan tuntutan dari para konservasionis untuk menutup atau mereformasi fasilitas.
Sejak awal pandemi, beberapa kebun binatang telah meluncurkan panggilan online untuk dana langsung ke masyarakat untuk membantu membeli makanan untuk hewan, sementara yang lain memanen vegetasi yang tumbuh di daerah mereka untuk memberi makan herbivora mereka. Beberapa kebun binatang telah mengirimkan sayuran dan rumput kepada orang lain yang membutuhkan.
Dipercaya bahwa ada kurang dari 600 harimau sumatera di alam liar di Indonesia, dengan spesies yang dianggap terancam punah. Populasi kucing besar telah menurun sejalan dengan meluasnya perusakan habitat hutan mereka, terutama karena penebangan dan perluasan perkebunan kelapa sawit dan pulp. Saat ini hanya dua populasi di Sumatera yang dapat bertahan dalam jangka panjang, masing-masing dengan lebih dari 30 betina yang berkembang biak. Namun kedua komunitas harimau ini terancam serius oleh proyek jalan yang direncanakan.
Kisah ini dilaporkan dan pertama kali diterbitkan oleh tim Indonesia di Mongabay di sini pada kita pihak Indonesia pada 1 Oktober 2021.
MASUKAN: Gunakan formulir ini untuk mengirim pesan kepada penulis posting ini. Jika Anda ingin memposting komentar publik, Anda dapat melakukannya di bagian bawah halaman.
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi