Indonesia hari ini berhasil mengerahkan satelit mahasiswa pertamanya dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Mahasiswa Universitas Surya membangun satelit SS-1 sebagai pemenang penghargaan putaran ke-3 program KiboCUBE.
Program KiboCUBE adalah inisiatif bersama dari United Nations Office for Outer Space Affairs (UNOOSA) dan Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) sebagai bagian dari inisiatif Access to Space for All. Jalur Pengembangan Satelit adalah bagian dari inisiatif dan sebagai bagian dari jalur ini, KiboCUBE memungkinkan tim dari negara berkembang dan ekonomi dalam transisi untuk mengembangkan dan menggunakan satelit kubus 1U (CubeSat) dari ISS.
Misi SS-1 CubeSat ini adalah demonstrasi teknologi yang akan menguji komunikasi antara muatan Sistem Pelaporan Paket Otomatis (APRS) dan darat menggunakan frekuensi radio amatir. Melalui pengembangan dan pengoperasian SS-1, Universitas Surya dan organisasi pendukung bertujuan untuk menyebarkan teknologi nanosatelit di Indonesia, khususnya di kalangan pelajar dan universitas. Dengan keterlibatan penuh sains dalam proses peningkatan kapasitas ini, negara berharap bahwa pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh akan bermanfaat bagi generasi mendatang.
Surya Satellite-1 adalah CubeSat kelima yang digunakan di luar angkasa di bawah KiboCUBE dalam enam tahun, mengikuti satelit dari Kenya, Guatemala, Mauritius, dan Moldova. Dengan penerapan ini, KiboCUBE telah membantu negara-negara di Afrika, Asia-Pasifik, Eropa Timur, serta negara-negara Amerika Latin dan Karibia. Tiga pemenang penghargaan lainnya dalam program ini sedang mengembangkan CubeSats mereka untuk melanjutkan kesuksesan ini. UNOOSA dan JAXA sedang bersiap untuk memperluas Memorandum of Agreement untuk memungkinkan lebih banyak negara mengajukan peluang KiboCUBE di masa mendatang.
Penjabat Direktur UNOOSA Niklas Hedman mengatakan: “Selamat kepada Universitas Surya dan tim pendukung atas pencapaian yang luar biasa ini. Sungguh mengesankan bagaimana tim bertahan meskipun ada tantangan yang ditimbulkan oleh COVID-19. Kami menantikan SS-1 memenuhi misinya dan mendorong momentum. Kami bangga dapat berkolaborasi dengan JAXA di KiboCUBE karena terus menjembatani kesenjangan spasial dan menyoroti banyak negara yang bekerja sangat keras untuk mengembangkan kemampuan luar angkasa. Kami berharap dapat memperdalam kolaborasi kami dan menawarkan lebih banyak peluang di tahun-tahun mendatang.”
Direktur Jenderal Direktorat Teknologi Penerbangan Luar Angkasa Manusia di JAXA, Hiroshi Sasaki, mengatakan: “Kami senang bahwa JAXA telah berhasil menggunakan Satelit Surya-1 dari modul Kibo ISS. Kami ingin mengungkapkan rasa hormat kami kepada UNOOSA dan Universitas Surya atas upaya mereka. Surya Satellite-1 memiliki misi penting ke depan, termasuk demonstrasi teknologi komunikasi, yang saya harap sukses. Kami juga berharap pengalaman yang diperoleh melalui pengembangan dan pengoperasian Satelit Surya-1 akan mengarah pada langkah selanjutnya dalam kegiatan ruang angkasa di Indonesia, dan kami sangat berharap dapat bekerja sama lagi dengan Indonesia dalam waktu dekat. Selamat.”
Ms. Lindawati, Rektor Universitas Surya, mengatakan: “Kami senang dengan keberhasilan peluncuran Satelit Surya 1 (SS-1) dari Stasiun Luar Angkasa Internasional. Kami berharap SS-1 dapat beroperasi dengan lancar selama misinya sehingga dapat bermanfaat bagi banyak orang, khususnya di Indonesia. Universitas Surya juga mengucapkan terima kasih yang tulus kepada UNOOSA, JAXA, dan pemangku kepentingan lainnya serta sponsor atas kerja sama ini karena kami mendapatkan kesempatan penyebaran KiboCUBE pada tahun 2018. Ini merupakan tonggak penting bagi Universitas Surya dan juga Indonesia karena ini adalah program satelit nano pertama yang direkayasa dan diproduksi oleh mahasiswa Universitas Surya, Indonesia. Kami berharap prestasi ini dapat lebih mendorong pengembangan program serupa oleh mahasiswa untuk bermanfaat bagi bidang komunikasi dan ilmu komputer kami.”
Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi:
Akses ke Space for All Initiative Team
Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Urusan Luar Angkasa (UNOOSA)
Surel: [email protected]
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi