INDONESIA menganugerahkan kepada Kepala Pertahanan Nasional Filipina medali perdamaian karena menyelamatkan delapan nelayan Indonesia yang diculik pada tahun 2019 oleh kelompok Abu Sayyaf yang berafiliasi dengan Negara Islam.
Menteri Pertahanan Delfin N. Lorenzana akan menjadi orang Filipina pertama yang menerima Medali Perdamaian, yang diberikan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo.
Komite Urusan Luar Negeri DPR mengeluarkan resolusi pada hari Kamis yang memungkinkan Lorenzana menerima pengakuan tersebut.
Di bawah Konstitusi Filipina 1987, pejabat pemerintah harus mendapatkan persetujuan Kongres sebelum menerima penghargaan, hadiah, jabatan, atau gelar dari pemerintah asing.
Wakil Menteri Luar Negeri Nathaniel G. Imperial mengatakan kepada komite bahwa penerimaan penghargaan akan membantu mempererat hubungan bilateral antara Filipina dan Indonesia.
Kedua negara yang secara geografis paling dekat dengan provinsi Sulu Filipina dan Sulawesi Indonesia ini telah melakukan kegiatan maritim bersama termasuk pelatihan keselamatan di Laut Sulawesi.
“Merupakan kehormatan besar bagi Menteri Luar Negeri Lorenzana untuk menjadi orang Filipina pertama yang menerima Medali Perdamaian bergengsi dari Presiden Indonesia sebagai pengakuan atas tanggung jawab dan kepemimpinannya dalam menyelamatkan orang Indonesia,” kata Imperial.
Ia juga meminta panitia agar mendapat persetujuan serupa dari mantan Panglima Angkatan Bersenjata Filipina, Cirilito E. Sobejana, dan tim SAR untuk mendapatkan penghargaan yang sama dari Bapak Widodo. – Russell Louis C. Ku
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi