Otoritas Penerbangan Sipil Bangladesh mengatakan bahwa Indonesia ingin merevisi perjanjian penerbangannya dengan Bangladesh dan memperkenalkan hubungan udara langsung untuk meningkatkan perdagangan bilateral dan pariwisata.
Duta Besar RI untuk Bangladesh Heru Hartanto Subolo mengadakan pertemuan dengan Ketua CAAB Marsda M Mafidur Rahman Kamis sore di kantor pusat CAAB.
Pejabat yang mengetahui masalah tersebut mengatakan bahwa Indonesia telah mengusulkan pembukaan jalur penerbangan langsung antara Bangladesh dan Bandara Kualanamu di provinsi Sumatera bagian utara.
Saat ini Malindo Airlines menghubungkan Bangladesh dengan Indonesia, sedangkan Indonesia berencana mengoperasikan Lion Air dengan dua penerbangan per minggu mulai tahun depan.
Maskapai ketiga, Citilink Indonesia, juga berencana mengoperasikan penerbangan ke Dhaka, kata para pejabat.
Menurut ketua CAAB, duta besar ingin merevisi perjanjian layanan udara bilateral untuk memungkinkan penerbangan langsung bagi maskapai penerbangan kedua negara.
“Kami mengatakan itu Biman [Bangladesh Airlines] juga ingin mengoperasikan penerbangan langsung ke Indonesia,” katanya.
Indonesia menawarkan visa masuk ke pemegang paspor Bangladesh sebelumnya, tetapi negara tersebut telah menangguhkan fasilitas tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi