Indonesia luncurkan electronic visa on arrival dan payment gateway untuk mendukung G20

Indonesia luncurkan electronic visa on arrival dan payment gateway untuk mendukung G20

TEMPO.CO, jakarta – Direktorat Jenderal Imigrasi Indonesia telah menyelesaikan sistem Electronic Visa on Arrival (eVoA) dan saat ini sedang mengujinya bersama dengan sistem payment gateway. Dirjen Pelayanan Imigrasi Widodo Ekatjahjana mengatakan skema eVoA dan payment gateway akan diresmikan Rabu depan, 9 November, sepekan jelang KTT G20.

“Segala upaya dan koordinasi terkait sistem ini akan dilakukan dengan sebaik-baiknya dan secepat mungkin untuk mendukung KTT G20 dan memenuhi kebutuhan masyarakat global yang merencanakan liburan atau pertemuan bisnis di Indonesia,” kata Jokowi dalam siaran persnya. Kamis, 3 November.

Menurut Widodo, WNA peserta uji coba eVoA pertama akan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pukul 22:40 pada Jumat 4 November. Ia menyampaikan harapannya, wisatawan asing juga sudah bisa menggunakan layanan VoA elektronik mulai Rabu depan.

Implementasi VoA elektronik dilakukan secara bertahap dengan memprioritaskan layanan Visa on Arrival di bagian kontrol imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Jakarta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Pada tahap awal, orang asing dari 26 negara dengan VoA terbanyak dapat mengakses e-VoA.

Pemegang VoA harus membayar Rp 500.000 untuk izin tinggal hingga 30 hari di Indonesia, yang dapat diperpanjang selama 30 hari di kantor imigrasi mana pun. Sama seperti e-Visa, e-VoA berlaku selama 90 hari setelah penerbitan/pembayaran.

Selain eVoA, sistem payment gateway juga diterapkan pada aplikasi berbasis web Visa Online, visa-online.immigration.go.iduntuk menghilangkan kemacetan dalam pembayaran kode tagihan yang sering dialami orang asing setelah mengajukan visa.

NABILA NURSHAFIRA

Klik di sini untuk mendapatkan berita Tempo terbaru di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *