Setelah serangkaian video teaser, Honda ADV 160 2022 akan resmi diluncurkan di Indonesia. Dua model ADV 160 akan ditawarkan, versi Combined Braking System (CBS) seharga 36 juta rupiah (10.624 RM) dan varian yang dilengkapi ABS dan traction controlled seharga 39,25 juta rupiah (11.583 RM).
Perubahan kosmetik pada ADV 160 dari ADV 150 sebelumnya sangat minim, dengan lampu depan dan belakang tetap sama, tetapi ada beberapa perubahan panel bodi. Selain itu, kaca depan yang dapat diatur dua posisi kini lebih tinggi, sementara pengisi daya USB disimpan di kap depan.
Perubahan besar telah dilakukan pada set, yang kini telah diturunkan dari 195mm sebelumnya menjadi 780mm untuk mempermudah pengendara yang lebih kecil. Kompartemen penyimpanan di bawah jok lebih besar, bertambah 2 liter menjadi 30 liter penuh pada ADV 160 generasi kedua ini.
Perubahan terbesar dari semuanya dapat dilihat di kompartemen mesin, ADV 160 menampilkan mesin berpendingin cairan, satu silinder, 156,9cc eSP+ yang ditenagai oleh PGM-Fi Honda. Mencapai 15,8 hp pada 8.500 rpm dan torsi 14,7 Nm yang ditentukan. Transmisi CVT dan sabuk penggerak ke roda belakang.
Spesifikasi lainnya mirip dengan ADV 150 yang diperkenalkan pada 2019, termasuk garpu depan teleskopik dan shock belakang Showa kembar. Ukuran roda asimetris digunakan, roda 14 inci di depan dan roda 13 inci di belakang, dibalut dengan ban 110/80 dan 130/70, sedangkan sistem kunci cerdas, seperti yang sebelumnya digunakan di ADV 150, digunakan diambil alih.
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi