KOMPAS.com – – Hanafi Rais |Putra sulung Amien Rais mengalami rentetan kecelakaan dini hari pada Minggu (18 Oktober 2020) di tol Cipali (Cikopo-Palimanan) sepanjang 112.900 kilometer di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
“Ya, menurut sopir, korbannya adalah Ahmad Hanafi Rais, anaknya Amien Rais,” kata Iptu Karyana, panitia PJR Tol Cipali. saat dikonfirmasi Tribunnews.com.
Baca juga: Siswa SMK yang menikahi 2 perempuan dalam 2 minggu masih bisa bersekolah selama …
Menurut dia, kecelakaan itu bermula saat Hanafi Rais ‘Alphard bernomor polisi B 1612 WMV melaju di tol Cipali dari Cirebon menuju Jakarta.
Alphard ini dikendarai oleh seorang pengemudi Hanafi bernama Ferdian. Saat melewati tempat itu, kendaraan Hanafi ditabrak dari belakang oleh sebuah minibus.
Baca juga: Siswa SMK Nikahi 2 Gadis dalam 2 Minggu, Wanita Pertama Baru Tamat SMA, Kedua Masih SMA
Alphard memantul dan menabrak kendaraan berat di depannya.
“Kendaraan itu tertabrak dari belakang. Kemudian memantul dan menabrak kendaraan berat lainnya,” jelasnya.
Akibat kejadian tersebut, Hanafi mengalami luka berat, sedangkan pengemudi Ferdian mengalami luka ringan.
“Hanafi Rais luka berat dan sopirnya luka ringan. Dia kini sudah dibawa ke RSUD Purwakarta,” ujarnya.
Petugas PJR Tol Cipali saat ini sedang mengusut kasus tersebut.
Para petugas juga telah merampas Alphard milik Hanafi yang dihancurkan.
Artikel ini pernah tayang di Tribunjateng.com dengan judul: Hanafi Rais Kecelakaan di Tol Cipali Luka Parah, Alphard Putra Amien Rais di Ringek
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi