Kevin Gallagher, Profesor Kebijakan Pembangunan Global di Sekolah Studi Global Frederick S. Pardee di Universitas Boston dan Direktur BU Pusat Kebijakan Pembangunan Global (GDP Center), telah diminta untuk menjadi co-chair Think-20 (T20) Indonesia Gugus Tugas Keuangan Internasional dan Pemulihan Ekonomi (Gugus Tugas 7), diketuai oleh Chatib Basri, mantan Menteri Keuangan Indonesia.
T20 adalah kelompok keterlibatan resmi G20 yang menyatukan lembaga think tank dan pusat penelitian terkemuka di seluruh dunia. Ini berfungsi sebagai “bank ide” G20 dan bertujuan untuk memberikan rekomendasi kebijakan berbasis penelitian kepada kepala negara dan pemerintahan G20. Gugus Tugas 7 akan membuat rekomendasi kebijakan untuk mendukung tiga prioritas utama kepresidenan G20 Indonesia pada 2022: arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi digital, dan transisi energi.
Sebagai Co-Chair Task Force, Gallagher akan bertanggung jawab atas panggilan untuk proses policy brief dan organisasi berbagai acara internal dan eksternal untuk memastikan keselarasan agenda T20 dan G20.
Untuk informasi lebih lanjut tentang Gugus Tugas 7 dan tujuannya, lihat Situs web T20.
Kevin Gallagher adalah Profesor Kebijakan Pembangunan Global di Sekolah Studi Global Frederick S. Pardee di Universitas Boston, di mana dia memimpin Pusat Kebijakan Pembangunan Global. Dia adalah penulis atau rekan penulis enam buku, termasuk yang terakhir Segitiga China: Ledakan China Amerika Latin dan Nasib Konsensus Washington. Baca lebih lanjut tentang Profesor Gallagher di Sekolah Pardee-nya Profil fakultas.
Tampilkan semua postingan
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi