JAKARTA (Reuters) – Raksasa pertambangan Amerika Freeport McMoRan tidak akan melanjutkan rencananya untuk membangun smelter tembaga baru dengan Tsingshan Holding Group China, unit lokalnya di Indonesia, kata juru bicara PT Freeport Indonesia kepada Reuters, Kamis.
Pihak berwenang Indonesia telah mengumumkan selama berbulan-bulan bahwa kesepakatan akan dicapai antara Freeport Indonesia dan perusahaan baja dan nikel China untuk membangun smelter tembaga baru senilai $ 2,8 miliar.
“(Kami) tidak bisa mencapai kesepakatan,” kata juru bicara Freeport Indonesia Riza Pratama.
Sebaliknya, Freeport Indonesia akan mengejar rencana untuk membangun smelter baru di dekat operasi pemurnian tembaga yang ada di Gresik, Jawa Timur.
Freeport Indonesia secara terpisah mengumumkan pada hari Kamis bahwa mereka telah menandatangani kontrak rekayasa, pengadaan dan konstruksi (EPC) dengan perusahaan teknik Jepang Chiyoda untuk membangun smelter baru Gresik dengan kapasitas 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun.
Kedua perusahaan juga akan membangun kilang logam mulia di dekatnya.
“Penandatanganan kontrak ini menegaskan komitmen Freeport Indonesia untuk membangun smelter sesuai kesepakatan divestasi pada 2018,” kata Presiden PT Freeport Indonesia Tony Wenas dalam keterangannya, tanpa menyebutkan nilai kesepakatan.
Tsingshan Holding Group tidak segera menanggapi permintaan komentar. Pabrik peleburan tembaga baru yang ingin dibangun Freeport di Teluk Weda akan menjadi proyek tembaga pertama Tsingshan.
Ini membangun smelter nikel dan aluminium di Indonesia.
Pelaporan oleh Bernadette Christina Munthe; Cakupan tambahan dari Tom Daly; Ditulis oleh Fathin Ungku Disunting oleh David Goodman, Kirsten Donovan
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi