Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Distrik Wenang, Manado, Indonesia telah menemukan bahan yang tepat untuk memulai pelayanan yang baru dan menarik: Drop and Grab. Bahan-bahannya adalah lokasi, keadaan, dan anggota gereja. Begini cara kerjanya: Gereja Wenang berada di dekat pusat transportasi umum tempat orang datang dan pergi. Pandemi mengakibatkan orang kehilangan pekerjaan dan bahkan kemampuan untuk mendapatkan makanan yang layak setiap hari. Anggota gereja Wenang menyarankan untuk menjangkau persekutuan ini dengan menyediakan makan siang kemasan gratis setiap hari Jumat. Mereka pergi ke gereja untuk “membuang” makanan yang ingin mereka bagikan, dan gereja menyediakan makanan itu untuk umum untuk “dibawa pulang”.
Sekitar 70 hingga 80 orang, sebagian besar pengemudi, penumpang, dan pemilik toko angkutan umum, berduyun-duyun ke gereja setiap hari Jumat untuk mendapatkan makanan gratis mereka. Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat seiring dengan tersebarnya berita tentang makanan gratis.
“Orang-orang mulai mengenali gereja lingkungan kami. Beberapa orang yang tidak mengetahui keberadaan Gereja menjadi penasaran dan tertarik,” kata Peter Tappy, pemimpin Gereja Wenang. “Gereja bukan hanya sebuah bangunan, tetapi orang-orang di dalamnya melakukan sesuatu yang baik dan didorong oleh belas kasih untuk tetangga mereka.”
Ide Drop and Grab tidak hanya untuk menyediakan makanan, tetapi juga untuk menyumbangkan sinar matahari kepada siapa saja yang datang untuk mendapatkan makanan gratis. Tujuannya adalah untuk berbagi kebahagiaan dan kepositifan dengan masyarakat di setiap paket yang mereka terima.
“Doa saya adalah untuk selalu mendorong anggota gereja kami untuk melakukan sesuatu. Tidaklah cukup bagi kita untuk pergi ke gereja saja. Kita harus melakukan sesuatu,” kata Alvianus Saleppang, pendeta Gereja Wenang. “Kita harus mencapai gereja” [members] mereka yang membutuhkan dan menderita… Kita tidak bisa memberi makan semua orang di Kota Manado, tapi setidaknya kita bisa memberi makan beberapa orang hari itu dan memberi mereka rasa kebahagiaan di dunia yang penuh dosa ini.”
Postingan ini awalnya diterbitkan di Situs berita Divisi Asia Pasifik Selatan
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi