Merek Irfan Gorbiano, Nina A. Loasana dan Divya Karyza (The Jakarta Post)
BONUS
Jakarta
Rab, 9 Juni 2021
Bagi Swietenia Puspa Lestari dari Divers Clean Action, sebuah program berbasis komunitas lokal di Bali, pencemaran plastik laut menjadi perhatian, terutama selama pandemi COVID-19.
Sejak virus itu menyerang negara itu Maret lalu, komunitasnya telah menemukan semakin banyak masker bedah, sarung tangan lateks, dan puing-puing medis lainnya yang berakhir di sungai, pantai, dan laut, mengancam ekosistem laut.
“Sangat mengkhawatirkan karena kelompok kami dan relawan lainnya tidak bisa membersihkan pantai atau melakukan pembersihan besar-besaran sesering dulu di tengah pandemi,” katanya. The Jakarta Post pada hari Selasa.
Masalahnya diperparah oleh pertumbuhan yang signifikan dalam belanja online dan pengiriman bahan makanan karena semakin banyak orang menghindari keluar rumah karena takut tertular COVID-19, yang pada gilirannya menyebabkan peningkatan penggunaan sekali pakai …
untuk membaca cerita lengkapnya
BERLANGGANAN SEKARANG
Mulai dari Rp 55.000 / bulan
- Akses tak terbatas ke konten kami di web dan di aplikasi
- Tidak ada iklan, tidak ada gangguan
- Berlangganan bonus untuk dibagikan
- Bookmark dan fungsi mode malam di aplikasi
- Berlangganan buletin kami
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi