Tunggul Wirajuda (The Jakarta Post)
BONUS
Jakarta ●
Sen, 19 Desember 2022
Pameran lukisan cat air di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, menunjukkan keberlangsungan medium jadul ini dalam kancah seni rupa yang didominasi citra NFT, media digital, dan kolase video.
Ruangan di gedung B Galeri Nasional Indonesia membuat semua orang yang masuk ke dalam ruangan itu terpana. Efeknya mirip dengan naik, karena awan yang disimulasikan di langit berubah menjadi lautan biru cat air yang luas dan petak-petak hijau. Berjudul mengapung, Instalasi mensimulasikan penerbangan di atas Indonesia, yang mungkin merupakan efek penciptanya, Agus Budianto.
“Jangan pernah berpikir untuk merusak rumah Anda, apalagi memilikinya,” kata pelukis otodidak itu matras (Terbang), sebuah syair untuk karya tersebut, yang mungkin dimaksudkan oleh seniman otodidak itu sebagai ode untuk Indonesia. “Faktanya, kamu adalah bagian [of the Indonesian archipelago] […] dari hari Anda lahir sampai hari Anda meninggal. Jadi berbanggalah karenanya [an] Indonesia, dan semoga Indonesia kembali hebat!”
untuk membaca keseluruhan cerita
BERLANGGANAN SEKARANG
Dari Rp 55.500/bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- e-mail surat kabar harian digital
- Tidak ada iklan, tidak ada gangguan
- Akses istimewa ke acara dan program kami
- Mendaftar untuk buletin kami
Atau biarkan Google mengelola langganan Anda
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi