PETALING JAYA: Indonesia dan Thailand akan meminta Badan Anti-Doping Dunia (WADA) untuk mempertimbangkan kembali keputusannya menyatakan tidak patuh, kata perwakilan dari kedua negara.
WADA hari Kamis mengumumkan bahwa Badan Anti-Doping Nasional (NADO) Korea Utara dan Indonesia tidak patuh karena tidak melakukan program pengujian yang efektif.
Thailand dinyatakan tidak patuh setelah gagal sepenuhnya menerapkan Kode Anti-Doping pada tahun 2021, tambah WADA.
Menteri Olahraga Indonesia Zainudin Amali mengatakan negara itu menulis surat kepada WADA pada hari Jumat yang menyatakan bahwa pandemi Covid-19 telah mencegah cukup banyak sampel diambil dari atlet dan dikirim ke WADA.
Pandemi mengakibatkan sebagian besar acara olahraga di seluruh dunia dibatalkan atau ditunda selama setahun terakhir.
“Hal ini mengakibatkan persyaratan sampel tidak terpenuhi,” kata Amali, seraya menambahkan bahwa pemerintah Indonesia berharap dapat mengirim sampel “cukup” ke WADA dari acara olahraga nasional di provinsi paling timur Papua.
Seorang juru bicara Persatuan Bulu Tangkis Indonesia mengatakan tiga turnamen di Bali – Indonesia Masters, Indonesia Open dan BWF World Tour Finals – akan berlangsung sesuai rencana pada November dan Desember meskipun ada sanksi WADA.
Deklarasi ketidakpatuhan berarti bahwa ketiga negara tidak diperbolehkan menjadi tuan rumah kejuaraan regional, kontinental atau dunia selama penangguhan mereka. – Reuters
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi