TEMPO.CO, jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) saat ini memantau dua siklon — Topan Tropis 94S dan Topan 98W — di Samudera Hindia dan Selat Karimata.
Tropis topan 94S dikatakan memiliki kecepatan angin maksimal 20 knot dan tekanan udara minimal 1.004 mb bergerak ke wilayah barat daya menjauhi Indonesia. Kecil kemungkinan benih ini berubah menjadi siklon tropis.
Sementara itu, kecepatan angin siklon tropis 98W maksimum adalah 20 knot dengan tekanan barometrik minimum 1.007 mb dan terpantau memiliki arah pergerakan yang stasioner. Ini juga memiliki peluang tipis untuk menjadi badai besar dalam 24 jam ke depan, menurut agensi.
Dampak tidak langsung terhadap Indonesia akibat zona konvergensi yang diciptakan oleh kedua sistem tersebut adalah tumbuhnya awan hujan dan air pasang di dekat bibit siklon. Sejumlah daerah juga berpeluang mengalami intensitas hujan ringan hingga lebat seperti Kalimantan Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, dan Kepulauan Belitung.
Sirkulasi siklon juga terpantau di perairan utara Laut Maluku bagian utara, Samudera Hindia selatan NTT dan Australia utara, membentuk daerah konvergensi yang terbentang dari Samudera Hindia selatan NTT hingga Laut Timor dan di perairan utara NTT. Laut Maluku Utara.
Suhu udara berkisar antara 20 hingga 33 derajat Celcius dengan suhu terendah berada di Bandung sedangkan suhu tertinggi berada di Gorontalo dan Mataram.
MARIA FRANSISCA LAHUR
Klik disini untuk mendapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi