ISLAMABAD: Menteri Luar Negeri Bilawal Bhutto-Zardari akan melakukan kunjungan resmi ke Indonesia dan Singapura mulai hari ini (Rabu), 7 hingga 9 Desember, kata Kementerian Luar Negeri.
Di Bali, Indonesia, Menlu akan melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu RI Retno Marsudi. Ia akan berpartisipasi dalam dua acara multilateral: Forum Demokrasi Bali ke-15; dan Konferensi Internasional tentang Pendidikan Wanita Afghanistan.
Pada Forum Demokrasi Bali ke-15, Menlu akan menggarisbawahi komitmen Pakistan terhadap nilai-nilai demokrasi dan pentingnya demokrasi dalam menjawab tantangan modern.
Pada Konferensi Internasional tentang Pendidikan Wanita Afghanistan, dia akan menyoroti upaya Pakistan untuk mewujudkan perdamaian abadi dan pembangunan di Afghanistan, termasuk pentingnya akses pendidikan yang setara untuk semua lapisan masyarakat.
Di Singapura, Menlu akan melakukan pertemuan dengan Menlu Dr. Vivian Balakrishnan dan mengunjungi Presiden Halimah Yacob. Berbagai hubungan bilateral akan dibahas pada pertemuan ini, kata Kantor Luar Negeri Federal dalam sebuah pernyataan.
“Kunjungan Menlu ke Indonesia dan Singapura mencerminkan prioritas tinggi yang melekat Pakistan pada hubungannya dengan negara-negara ASEAN dan komitmennya untuk lebih memperkuat hubungan dengan Indonesia dan Singapura di semua bidang yang menjadi kepentingan bersama,” tambahnya.
Perekam Bisnis Hak Cipta, 2022
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi