SURAKARTA, Indonesia—Para atlet para atlet Filipina ingin sekali mengungguli penampilan mereka pada Asean Para Games ke-10 2017 di Kuala Lumpur saat kompetisi catur dimulai di Hotel Lor-in, Minggu.
“Kami pasti ingin melampaui apa yang dilakukan atlet kami di Malaysia lima tahun lalu,” kata pelatih nasional James Infiesto, Kamis, merujuk pada empat medali emas, tiga perak, dan enam perunggu yang diraih negara itu dalam perjalanannya ke peringkat ketiga secara keseluruhan. pertunjukan olahraga daerah di ibu kota Malaysia.
Infiesto mengumumkan bahwa tuan rumah Indonesia telah menambahkan 12 acara lagi, sehingga ini menjadi 36 medali emas untuk diperebutkan dalam cabang olahraga Asean Para Games ke-11.
“Jadi kami mencoba mengisi semua kategori dengan pemain karena akan ada 12 medali emas lagi di kompetisi ini,” katanya tentang perjalanan yang disponsori Komisi Olahraga Filipina.
Jangkar roster dibentuk oleh trio kuat Masters FIDE Sander Severino, Jasper Rom dan Henry Roger Lopez, yang mengalahkan nomor standar beregu putra dan cabang catur cepat di Asian Para Games 2018 di ibu kota Indonesia, Jakarta. Performa luar biasa ini ditonjolkan oleh skor 1-2-3 dari Severino, Lopez dan Rom di nomor cepat individu putra.
“Kami melakukan grand slam emas, perak dan perunggu di turnamen tunggal cepat, jadi Indonesia sedang mempersiapkan sangat keras untuk membalas kami,” kata Infiesto, menambahkan bahwa ia memiliki pemain yang bisa memberikan kejutan di beberapa titik di catur. kompetisi dimulai.
“Tidak seperti Asian Para Games di mana kami mendominasi dua pertandingan, kami berusaha untuk mendominasi yang lain juga,” kata pelatih, yang menolak menyebutkan nama pemain yang dia harapkan untuk dilihat di acara lainnya.
Sementara pembangunan tim awalnya dilakukan secara online, mereka memulai pelatihan tatap muka gelembung yang disponsori PSC di Kompleks PhilSports di Kota Pasig pada awal Juli, menurut Infiesto.
Anggota regu putra lainnya adalah Felix Aguillera, Anthony Abogado, Cecilio Bilog, Francis Ching, Darry Bernardo, Israel Peligro, Menando Redor, Rodolfo Sarmiento dan Arman Subaste.
Tim putri terdiri dari Cheryl Angot, Maria Teresa Bilog, Charmaine Tonic, Cheyzer Crystal Mendoza, Evangeline Gamao, Corazon Lucero, Ma. Katrina Mangawang, Fe Mangayayam, Jean-Lee Nacita dan Elena Peligro.
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi