Dian Septiari (The Jakarta Post)
BONUS
Jakarta
Sen, 23 Agustus 2021
Setelah Taliban kembali berkuasa, pemerintah terus memantau perkembangan di Afghanistan.
Sementara itu, kelompok-kelompok Muslim akar rumput Indonesia tampaknya lebih memilih kelompok militan, meskipun ada kekhawatiran bahwa kemenangan itu mungkin akan mendorong kelompok-kelompok ekstremis lokal.
Setelah Taliban mengumumkan pekan lalu bahwa mereka akan mendapatkan kembali kendali atas negara itu setelah digulingkan oleh pasukan pimpinan AS 20 tahun lalu, Departemen Luar Negeri Indonesia mengeluarkan pernyataan yang mengacu pada harapan “Afghanistan, kepemimpinan Afghanistan”. regulasi politik.
“Perdamaian dan stabilitas tidak diragukan lagi adalah apa yang benar-benar diinginkan oleh rakyat Afghanistan dan masyarakat internasional,” kata kementerian itu.
Rencana awal Indonesia adalah “melanjutkan misi diplomatik kami di Kabul dengan tim kecil …
untuk membaca cerita lengkapnya
BERLANGGANAN SEKARANG
Mulai dari Rp 55.000 / bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- e-Post surat kabar harian digital
- Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
- Akses istimewa ke acara dan program kami
- Berlangganan buletin kami
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi