Taipei, 8 Agustus (CNA) — Lebih dari 40 orang mempelajari dasar-dasar Bahasa Indonesia dan mencicipi hidangan seperti tumpeng, klepon, dan nasi uduk pada acara pertama dalam rangkaian acara budaya dua bulanan di Taipei pada Minggu.
Pada acara yang diselenggarakan bersama oleh IndosuarA dan Organisasi Ekonomi dan Perdagangan Indonesia (KDEI), para peserta belajar menghitung dan mengucapkan frasa dasar dalam bahasa Indonesia sebelum memainkan permainan tradisional dengan soundtrack musik dangdut.
Host Mira Luxita mengatakan kepada CNA bahwa telah diputuskan untuk mengadakan acara pertama pada bulan Agustus saat orang Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan mereka di bulan yang sama.
Analis perdagangan KDEI Muhammad Fuad Hamzah mengatakan kepada CNA bahwa mendidik masyarakat tentang negara dapat berguna untuk mengembangkan peluang bisnis atau investasi.
“Semakin mereka tahu tentang Indonesia, semakin mereka ingin pergi ke Indonesia,” kata Fuad.
Salah satu peserta, seorang fotografer lepas bermarga Hsu (許), mengatakan kepada CNA bahwa dia memiliki “kegemaran terhadap budaya lain, dan saya menemukan bahwa budaya Indonesia adalah tradisional, sementara pada saat yang sama mirip dengan budaya asli Taiwan karena mereka budaya Austronesia yang terkait.”
Seorang peserta lain, John dari Amerika Serikat, mengatakan kepada CNA bahwa meskipun ia telah mengunjungi Indonesia di masa lalu, acara tersebut membuatnya ingin berkunjung lagi.
Edisi berikutnya dari acara Belajar Bahasa Indonesia dan Coba Makanan Gratis akan diadakan pada tanggal 2 Oktober. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs web di https://meetu.ps/e/LkVB3/xKmGn/i
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi