Erwin Damar Prasetyo (The Jakarta Post)
BONUS
Jakarta ●
Rab, 4 Januari 2023
Teknologi otomasi keuangan seperti kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin semakin banyak digunakan oleh bisnis di Indonesia untuk merampingkan operasi, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi biaya. Berdasarkan studi Accenture, penggunaan otomasi keuangan dapat meningkatkan efisiensi hingga 80 persen dan menekan biaya hingga 60 persen.
Dalam prakiraan terbarunya, Deutsche Bank memprediksi potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat pada tahun 2023, dengan ekspansi manufaktur dan investasi infrastruktur sebagai pendorong potensial. Deutsche Bank memperkirakan produk domestik bruto (PDB) Indonesia akan tumbuh sebesar 5-6 persen pada tahun 2023, yang dapat membuat investasi dalam otomasi keuangan menjadi sangat menarik bagi investor.
Salah satu manfaat utama otomatisasi keuangan adalah kemampuannya untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Dengan mengotomatiskan tugas-tugas seperti penagihan, pemrosesan pembayaran, dan manajemen pengeluaran, bisnis dapat menghemat waktu dan mengurangi risiko kesalahan manusia, membebaskan karyawan untuk fokus pada tugas yang lebih penting guna menjalankan bisnis dengan lebih efisien.
untuk membaca keseluruhan cerita
BERLANGGANAN SEKARANG
Dari Rp 55.500/bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- e-mail surat kabar harian digital
- Tidak ada iklan, tidak ada gangguan
- Akses istimewa ke acara dan program kami
- Mendaftar untuk buletin kami
Atau biarkan Google mengelola langganan Anda
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi