TEMPO.CO, jakarta – Mantan atlet angkat besi Indonesia Citra Febrianti secara resmi akan menerima medali perak Olimpiade London 2012 pada upacara di Plaza Timur, Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno, Senayan, Minggu.
Menurut keterangan resmi Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang dipublikasikan di Jakarta, Sabtu, Febrianti akan menyerahkan medali oleh salah satu anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC), Erick Thohir.
Pada Olimpiade 2012, Febrianti menempati posisi keempat di kelas 53 kg putri.
Namun, ia lolos ke ajang medali setelah IOC 2016 mendiskualifikasi peraih medali emas Zulfiya Chinshanlo dari Kazakhstan dan pemenang perunggu Cristina Iovu dari Moldova.
Kedua atlet angkat besi itu dinyatakan positif doping, menurut klarifikasi terbaru dari Federasi Angkat Berat Internasional (IWF).
Ini adalah bagaimana Febrianti akhirnya mendapatkan medali Olimpiade setelah hampir tiga tahun berjuang.
Untuk realokasi medali Olimpiade, IOC telah menetapkan bahwa medali diberikan secara seremonial sebagai pengakuan atas kinerja atlet bebas doping.
“Saya memiliki perasaan campur aduk. Di satu sisi saya senang karena apa yang saya tunggu-tunggu menjadi kenyataan, tapi di sisi lain rasanya seperti kepergian saya dari olahraga ini,” ujarnya.
Dia mengatakan dia senang akhirnya menerima medali dan sertifikat.
“Pada saat yang sama, saya sedih karena saya naik peringkat, tetapi saya tidak punya foto ketika saya naik podium di London,” tambahnya.
Ketua KOI Raja Sapta Oktohari memuji tekad Febrianti untuk meraih medali perak.
Pada saat yang sama, pertarungan mereka membuktikan bahwa tidak ada pertarungan yang sia-sia bagi atlet yang bertarung dengan jujur dan bersih tanpa doping.
“Setelah penantian yang lama, Citra kembali mendapatkan medalinya. Apa yang diperlihatkan Citra merupakan bagian dari nilai-nilai yang tertuang dalam Piagam Olimpiade, salah satunya adalah kejujuran tanpa doping,” ujarnya.
ANTARA
klik disini untuk mendapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi