Gambar representatif / file STAR
“>
Gambar representatif / file STAR
Kementerian Sumber Daya Manusia Malaysia telah menerima 200.000 aplikasi online dari Bangladesh, Indonesia, dan Kamboja untuk merekrut tenaga kerja asing di berbagai sektor di negara tersebut.
Menteri Sumber Daya Manusia negara itu, Datuk Seri M. Saravanan, membuat pengumuman itu saat berbicara kepada wartawan di sebuah acara untuk mendistribusikan laptop kepada siswa dari keluarga berpenghasilan rendah hari ini (7 Juni).
Saravanan mengatakan proses final perekrutan tenaga kerja asing sedang disempurnakan, yang akan mencakup masalah teknis, prosedur perekrutan dan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara perusahaan atau pihak dari semua negara yang bersangkutan.
Menteri Sumber Daya Manusia Malaysia Datuk Seri M. Saravanan hari ini (7 Juni) membagikan komputer laptop kepada siswa dari keluarga berpenghasilan rendah. Foto: Dikumpulkan
“>
Menteri Sumber Daya Manusia Malaysia Datuk Seri M. Saravanan hari ini (7 Juni) membagikan komputer laptop kepada siswa dari keluarga berpenghasilan rendah. Foto: Dikumpulkan
Selain itu, Kementerian Sumber Daya Manusia telah memutuskan untuk melakukan beberapa perubahan – dalam merekrut pekerja asing untuk majikan – seperti karantina, prosedur operasi standar, kuartal, pelatihan, hak-hak buruh dan lain-lain.
“Proses perekrutan tenaga kerja dari Bangladesh juga sudah selesai. Proses perekrutan tenaga kerja dari Indonesia sedang berlangsung,” kata Menkeu.
Selain itu, Kamboja memiliki sejumlah besar pekerja rumah tangga dari komunitas Muslim, yang diharapkan akan selesai pada Juli, tambah menteri.
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi