Solar Flare 2022: Para Ilmuwan Akhirnya Tahu Mengapa “Jari” yang Tampak Aneh Muncul Dari Solar Flare

Para ilmuwan akhirnya menemukan penjelasan untuk “jari” aneh yang keluar dari matahari.

Hasilnya akhirnya bisa membantu kita lebih memahami aktivitas di Matahari. Memprediksi hal itu dapat membantu kita menghadapi cuaca matahari — dan membantu menghadapinya serta mengurangi efek yang berpotensi merusak.

Lebih dari 20 tahun yang lalu, para peneliti menggambarkan gerakan misterius dengan suar matahari, yang mereka sebut sebagai “rongga gelap yang bergerak ke bawah.” Tapi mereka tidak bisa menjelaskan gerakan aneh ini.

Biasanya, suar terdiri dari energi terang yang berasal dari matahari. Tapi rongga — sekarang dikenal sebagai “arcade downflows supra,” atau SADs — malah tampak mengalir ke bawah, seolah-olah jatuh kembali ke bintang.

Para peneliti telah lama berasumsi bahwa mereka terlibat dalam proses yang disebut rekoneksi magnetik. Ini terjadi ketika medan magnet pecah, melepaskan radiasi berenergi sangat tinggi, dan kemudian terbentuk kembali.

“Ada banyak medan magnet di Matahari, menunjuk ke segala arah yang mungkin. Akhirnya, medan magnet didorong bersama ke titik di mana mereka mengkonfigurasi ulang dan tidak melepaskan energi dalam bentuk semburan matahari, “kata Kathy Reeves, rekan penulis studi baru.

“Ini seperti meregangkan karet gelang dan memotongnya menjadi dua. Ini tertekan dan meregang tipis, jadi itu akan kembali.”

Tapi sepertinya mereka tidak akan mundur dengan cepat. Model menunjukkan bahwa arus turun bergerak lebih lambat dari yang diharapkan, jadi tampaknya ada hal lain yang terjadi.

Dalam penelitian baru, para ilmuwan mengambil gambar Matahari untuk mengukur bagaimana atmosfernya berubah. Mereka kemudian membuat simulasi suar 3D dan membandingkannya dengan gambar-gambar ini.

Mereka menemukan bahwa sebagian besar SAD bukanlah hasil dari rekoneksi magnetik. Sebaliknya, mereka terbentuk secara independen ketika cairan dengan kepadatan berbeda berinteraksi.

READ  Gambar terdalam dari galaksi Bima Sakti menunjukkan bagaimana bintang bergerak di sekitar lubang hitam supermasif | Berita dari sains dan teknologi

“Rongga seperti jari yang gelap ini sebenarnya adalah ketiadaan plasma. Kepadatannya jauh lebih rendah di sana daripada di plasma sekitarnya, ”kata Reeves.

Penelitian ini dirinci dalam sebuah artikel berjudul “Asal Mula Aliran Bawah Plasma yang Berkaitan dengan Rekoneksi Magnetik dalam Suar Matahari” yang diterbitkan di astronomi alam hari ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *