Ardila Syakriah dan Apriadi Gunawan
BONUS
Jakarta / Medan ●
Minggu, 2 Mei 2021
Sementara Indonesia berencana untuk membuka kembali bagi wisatawan internasional dalam waktu dekat, kegagalan medis termasuk penggunaan kembali alat tes COVID-19 dan pelanggaran karantina wajib membuat persiapan negara itu dipertanyakan.
Pemerintah telah menetapkan beberapa aturan perjalanan untuk membantu mengurangi risiko penularan COVID-19. Wisatawan harus menunjukkan hasil negatif dari tes PCR atau antigen, dan mereka yang bepergian dari luar negeri harus dikarantina di fasilitas yang ditentukan selama lima hari. Tetapi dengan kontrol politik yang lemah, beberapa orang memandang peraturan sebagai peluang untuk mendapatkan keuntungan ilegal dan yang lainnya telah menemukan cara untuk sepenuhnya mengabaikan peraturan.
Di Sumatera Utara, polisi baru-baru ini menunjuk lima karyawan dari perusahaan laboratorium klinis negara Kimia Farma Diagnostika yang diduga telah menggunakan kembali hingga 150 alat tes antigen cepat …
untuk membaca cerita lengkapnya
BERLANGGANAN SEKARANG
Mulai dari IDR 55,000 / bulan
- Akses tak terbatas ke konten kami di web dan di aplikasi
- Tanpa iklan, tanpa gangguan
- Langganan bonus untuk dibagikan
- Bookmark dan fungsi mode malam di aplikasi
- Berlangganan newsletter kami
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi