Jumat 30 Oktober 2020 – 5:25 pagi WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi lokasi pembunuhan tiga anggota gereja Notre-Dame di Nice pada Kamis (29/10). Foto: Reuters
jpnn.com, NYAMAN – Presiden Prancis Emmanuel Macron langsung berangkat ke Nice usai mendengar aksi teror keji yang menewaskan tiga orang di Gereja Notre Dame pada Kamis (29/10) waktu setempat.
Seperti diketahui, seorang pria membunuh tiga anggota gereja dan melukai beberapa lainnya dengan pisau.
Laporan polisi menunjukkan bahwa salah satu korban, seorang wanita berusia 70 tahun, telah dipenggal oleh penulisnya.
Sementara itu, korban lainnya, seorang pria berusia sekitar 50 tahun, tenggorokannya digorok.
Penulis, yang identitasnya tidak jelas, akhirnya dilumpuhkan oleh polisi dan kini dalam tahanan.
Meski menuai kritik dari umat Islam di seluruh dunia karena dianggap anti-Islam, Macron tak segan-segan mengaitkan pembunuhan sadis itu dengan agama Muhammad SAW.
“Sekali lagi negara kami diserang lagi oleh teroris Islam,” kata Macron kepada media setelah mengunjungi tempat kejadian.
Wali Kota Nice, Christian Estrosi, mengatakan penulisnya terus menerus mengucapkan “Allahu Akbar”, termasuk saat polisi dibawa polisi dari tempat kejadian.
DISponsori KANDUNGAN
Memuat…
Memuat…
“Penulis amatir. Pencinta bir yang bergairah. Pengacara web. Fanatis zombie profesional. Pembuat onar yang tidak menyesal”
You may also like
-
Hiu putih besar seberat 2.000 kg adalah ‘terbesar di dunia’ dengan panjang 20 kaki – Berita Dunia
-
lisabeth Borne: PM Prancis yang baru menghadapi tekanan segera untuk bertindak atas iklim | Perancis
-
Spesies manusia pertama yang dijuluki hobbit ‘masih hidup sampai sekarang’
-
Tawaran NATO Swedia ‘menunjukkan bahwa agresi Vladimir Putin tidak membuahkan hasil’
-
Pemirsa Eurovision menuntut lagu-lagu lambat dilarang karena pertunjukan dibanjiri dengan pertunjukan yang suram