Pelayat berkumpul untuk ‘protes diam-diam terhadap Kremlin’ tetapi tidak ada tanda-tanda Putin

Memasuki Aula Rumah Serikat Buruh yang berlampu, pelayat melihat foto besar Gorbachev berdiri dengan senyum lebar, sebuah pengingat akan semangat gembira yang dia bawa ke kepemimpinan Soviet setelah serangkaian pendahulunya keras dan sakit.

Kemudian pada hari itu, tubuh Gorbachev dimakamkan di sebelah istri tercintanya Raisa di Pemakaman Novodevichy, di mana banyak orang Rusia terkemuka dimakamkan, termasuk presiden pertama negara pasca-Soviet, Boris Yeltsin. Raisa meninggal karena leukemia pada tahun 1999.

Iring-iringan yang membawa peti mati ke pemakaman dipimpin oleh pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Dmitry Muratov, editor surat kabar Novaya Gazeta. Gorbachev menggunakan dana dari Hadiah Nobelnya sendiri untuk membantu meluncurkan surat kabar itu, yang merupakan outlet besar Rusia terakhir yang dikritik oleh Kremlin sebelum menangguhkan operasi pada bulan Maret.

Terlepas dari semua kemegahan, keputusan untuk tidak mengumumkan pemakaman kenegaraan memungkinkan Putin untuk tidak menghadiri atau mengundang para pemimpin asing.

Sebaliknya, Putin secara pribadi meletakkan bunga di peti mati Gorbachev di sebuah rumah sakit Moskow di mana dia meninggal pada hari Kamis. Dia menghabiskan hari Sabtu dengan sibuk dengan serangkaian pertemuan kerja, panggilan telepon internasional dan persiapan untuk forum bisnis, menurut juru bicaranya.

Penghinaan itu adalah cerminan dari hubungan yang tegang antara kedua pria itu.

Putin telah berulang kali mengkritiknya karena gagal mendapatkan komitmen tertulis dari Barat yang akan mengesampingkan ekspansi NATO ke arah timur.

Gorbachev telah mendukung invasi Putin ke Georgia pada 2008 dan pencaplokan Krimea pada 2014, tetapi dalam sebuah wawancara dengan Reuters pekan ini, Pavel Palazhchenko, mantan ajudan dan penerjemah Gorbachev, mengatakan dia tidak setuju dengan invasi Ukraina pada Februari.

“Itu benar-benar menghancurkannya secara emosional dan psikologis,” katanya.