Mahasiswa Bali mempromosikan kesadaran lingkungan di tengah Sidang Umum FSC

Mahasiswa Bali mempromosikan kesadaran lingkungan di tengah Sidang Umum FSC

Tujuan kami adalah mengajak (masyarakat) untuk memperbaiki lingkungan dan menjaganya

Badung, Bali (ANTARA) – Aliansi Mahasiswa Lingkungan Hidup Bali (AMB-LH) memanfaatkan kesempatan yang diberikan dengan menjadi tuan rumah Sidang Umum FSC (Forest Stewardship Council) di Nusa Dua, Badung, untuk membagikan brosur edukasi tentang isu lingkungan terkini kepada mendistribusikan kondisi.

“Tujuan kami mengajak (masyarakat) untuk memperbaiki lingkungan dan merawatnya. Ada pembahasan tentang hutan di brosur, jadi kami sebarkan dalam bahasa Indonesia dan Inggris,” kata Juru Bicara AMB-LH Ni Luh Putu Meriandani di Jakarta, Senin.

Sidang Umum FSC 2022 akan berlangsung dari 9 hingga 14 Oktober 2022 sebagai forum pertukaran dengan orang-orang yang berkontribusi, bekerja sama dan menciptakan koneksi dan solusi untuk pengelolaan hutan yang bertanggung jawab.

Selain membagikan brosur, AMB-LH mencoba mengajak masyarakat lokal dan asing yang hadir di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) untuk mengenal FSC lebih jauh, kata Meriandani.

Aliansi Mahasiswa telah mengumpulkan sejumlah kasus terkait isu hutan dan lingkungan untuk membantu meningkatkan kinerja FSC.

“Ada beberapa kasus yang berkaitan dengan lingkungan. Makanya kita ingin sama-sama membuat kejelasan: Bagaimana kita sebagai manusia bisa menjaga lingkungan,” ungkapnya.

“Aliansi hanya memberi masukan untuk mencari jalan keluar,” tambahnya.

Ia mengatakan, pihaknya sebagai generasi muda dan masyarakat yang akan mewarisi hutan merasa memiliki tanggung jawab untuk mengetahui dan mempertanyakan keseriusan FSC dalam melestarikan hutan dunia.

“Kita tahu lingkungan saat ini sangat buruk, dipengaruhi oleh polusi dan manusia (aktivitas). Berdasarkan prinsip kedua FSC, FSC harus menjaga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui bisnis. (Harus mengatasi masalah bagaimana memanfaatkan lingkungan tetapi tidak merusaknya,” jelas Meriandani.

READ  Jadikan korupsi sebagai musuh bersama di IACD 2022: KPK

Saat anggota AMB-LH membagikan brosur, banyak dari penerima yang antusias dan menanyakan kontak mereka untuk diskusi lebih lanjut.

Berita terkait: SVLK untuk memastikan pengelolaan hutan lestari: Wakil Menteri
Berita Terkait: Program multi-bisnis tidak akan berdampak negatif pada hutan: Kementerian
Berita Terkait: Net Sink 2030: Sumbar Upaya Rehabilitasi Suaka Margasatwa Dangku

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *