Ledakan keras bisa terdengar di Bali, mungkin disebabkan oleh meteor yang meledak – Mothership.SG

Pada 24 Januari, beberapa penduduk Buleleng yang memerintah di Bali, Indonesia mengatakan mereka mendengar ledakan disertai getaran yang mengguncang jendela mereka, media Indonesia waktu dan kompas dilaporkan.

Sistem pemantauan residu buatan tidak mendaftarkan objek

Warga juga mengaku telah menemukan jejak bercahaya di langit, a jumpa pers Disorot oleh Lembaga Dirgantara Nasional Indonesia (Lapan).

Lembaga menemukan bahwa miliknya Sistem pengawasan Sebab benda artifisial dan puing-puing antariksa belum menemukan benda seperti itu pada saat kejadian, yang jatuh atau jatuh ke wilayah Indonesia.

Dalam keadaan ini, ledakan keras sekarang telah dikaitkan dengan fenomena meteor yang meledak.

Ledakan itu menyebabkan gempa bumi kecil

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan telah mencatat gempa yang setara dengan gempa berkekuatan 1,1 pada salah satu seismografnya di kota Singaraja, Bali.

Daryono, Koordinator Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG, mengatakan meski kejadian seismik yang berlangsung sekitar 20 detik itu, tidak ada aktivitas sesar yang tercatat.

Mengutip Lapan, dia mengatakan, pihaknya juga sudah menerima dugaan dari warga Buleleng yang menyaksikan benda di langit.

“Mungkin meledak di udara, jadi orang baru saja mendapat gelombang kejut,” tambahnya.

Meteor mungkin tidak terdeteksi

Lapan juga menyatakan bahwa meteor itu kemungkinan besar tidak ditemukan.

Itu menambahkan bahwa Pusat Planet Kecil, yang dikelola oleh International Astronomical Union (IAU), telah mengumumkan tidak ada asteroid yang berpotensi berbahaya.

Selain itu, pada saat ledakan, hanya ditemukan tiga asteroid dekat Bumi dengan diameter kurang dari 100 meter, yang semuanya saat ini berjarak beberapa kali jarak bulan dari Bumi.

Lembaga itu sampai pada kesimpulan: “Jika meteorit yang jatuh dengan ukuran yang cukup memang terjadi di Buleleng, benda itu tidak terkait dengan asteroid yang ditemukan sebelumnya.”

READ  Para ilmuwan menemukan dua batu merah besar dengan "bahan organik kompleks" di sabuk asteroid

Gambar atas via Pixabay

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *