Kementerian sedang mengkaji kerja sama pertukaran pelajar dengan negara-negara ASEAN

Kementerian sedang mengkaji kerja sama pertukaran pelajar dengan negara-negara ASEAN

JAKARTA (ANTARA) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sedang mempertimbangkan kerja sama pertukaran pelajar unit pelatihan kelautan dan perikanan dengan negara-negara anggota ASEAN untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Melalui Badan Penelitian dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Asia Tenggara dan meningkatkan daya saing global di sektor kelautan dan perikanan.

“Kualitas sumber daya manusia adalah kunci untuk menjamin keberhasilan pembangunan negara. Dengan adanya program ini, kami mengharapkan informasi, masukan, saran dan peluang bagi pengembangan pendidikan kelautan dan perikanan Indonesia melalui kegiatan pertukaran pelajar dan kesempatan kerja di negara-negara anggota ASEAN,” kata Sekretaris BRSDM Kusdiantoro dalam rangkaian ASEAN Blue Economy Outings di Kupang, sebagaimana dikutip dari pernyataan resmi yang dikutip yang diterima di sini Sabtu.

Kusdiantoro mencatat bahwa program ini juga bertujuan untuk memberikan hibah untuk memperkuat lembaga pendidikan kelautan dan perikanan Indonesia di ASEAN.

Kusdiantoro menjelaskan, saat ini kementerian memiliki 20 satuan pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk 11 satuan pendidikan tinggi, termasuk 10 politeknik dan satu akademi komunitas, dan sembilan satuan pendidikan menengah, seperti Sekolah Menengah Kejuruan Usaha Perikanan (SUPM).

Jumlah mahasiswa aktif saat ini mencapai 7.335, sedangkan jumlah lulusan pendirian satuan pendidikan mencapai 50.984, diantaranya 19.292 lulusan perguruan tinggi dan 31.692 lulusan pendidikan vokasi.

“Salah satu perguruan tinggi yang kita miliki adalah Politeknik KP Kupang. Melalui pelaksanaan program Lehrwerk (Tefa), mahasiswa dapat merasakan secara langsung lingkungan dan lingkungan kerja di sektor perikanan budidaya, serta dalam pengolahan dan kapal penangkap ikan. (Itu karena kita membutuhkan sumber daya manusia yang terampil dan kompeten untuk mengelola lautan,” katanya.

READ  Gaji bos Kota London mungkin terkait dengan keragaman tenaga kerja Sektor keuangan

Sekretaris Jenderal ASEAN Dato Lim Jock Hoi menyambut baik rencana pertukaran pelajar ASEAN dengan KP Polytechnic. Ia meyakini kegiatan tersebut dapat dimanfaatkan untuk pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memberikan kesempatan magang atau kerja di negara-negara anggota ASEAN untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang terampil di negara-negara anggota.

Kusdiantoro juga menyampaikan optimisme bahwa negara-negara anggota ASEAN dan Seychelles dapat bekerja sama untuk mengajak masyarakat internasional untuk memobilisasi peluang kerjasama dan investasi untuk mewujudkan pengelolaan laut yang berkelanjutan, pembangunan ekonomi dan sumber daya manusia yang kompeten dalam penerapan ekonomi biru.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, pengembangan ekonomi biru merupakan salah satu aspek terpenting karena menjadi acuan utama untuk memulihkan kesehatan laut dan potensi kelautan yang akan menjadi kekuatan ekonomi Indonesia.

Sumber daya manusia merupakan kunci keberhasilan pembangunan ekonomi biru. Oleh karena itu, institusi pendidikan tinggi Kementerian perlu mengembangkan fleksibilitas dan inovasi dalam pendidikan untuk memahami pentingnya melestarikan ekologi kelautan dan laut.

Berita Terkait: Kementerian PPP dan ASEAN Kerja Sama Kembangkan Pengungsi Perikanan
Berita Terkait: Kemenperin perkuat kapasitas aparat untuk cegah illegal fishing
Berita terkait: Delapan investor menunjukkan minat di sektor perikanan Indonesia Timur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *