Gempa berkekuatan 5,6 melanda Wamena

Tidak ada laporan kerusakan properti akibat gempa yang diterima. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami.

Jakarta (ANTARA) – Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kota Wamena, provinsi paling timur Indonesia, Papua, pada Jumat pukul 08.16 waktu Indonesia Barat (WIB).

“Tidak ada laporan kerusakan material akibat gempa yang diterima. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami,” kata Bambang Setiyo Prayitno, Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG. Jumat.

Pusat gempa berada di 49 kilometer selatan Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, pada kedalaman 24 kilometer.

Sebelumnya BMKG mencatat magnitudo gempa 5,6 dan kemudian direvisi menjadi 5,3.

Gempa tersebut dirasakan warga Modified Mercalli Intensity (MMI) Skala IV di Wamena
dan MMI II-III di Timika.

Getaran dari MMI IV dirasakan oleh beberapa orang di dalam dan di luar rumah, dengan jendela atau pintu berderit dan terdengar suara dinding, sedangkan getaran dari MMI II-III dirasakan di dalam ruangan mirip dengan gerakan truk.

Indonesia terletak di “Cincin Api Pasifik” yang secara geografis aktif dan memiliki sekitar 40 persen cadangan panas bumi dunia.

Cincin Api atau Circum-Pacific Belt adalah sabuk gempa terbesar di dunia, menurut Live Science, sebagai garis patahan yang membentang dari Chili ke Jepang dan Asia Tenggara.

Berita terkait: Kerusakan rumah sakit dan gedung pemerintahan pasca gempa S Halmahera
Berita terkait: Gempa berkekuatan 5,3 skala Richter mengguncang Melonguane di Sulawesi Utara pada hari Rabu
Berita terkait: Tim BPJN-Wamena sedang mengusut kondisi jalan di tol Transpapua

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *