Prambanan – Kabupaten Prambanan, Indonesia

Menurut catatan dari Candi pertama di Prambanan dibangun sekitar tahun 850. Dipercaya bahwa Rakai Pikatan, raja Kerajaan Medang dari Dinasti Sanjaya, telah membangunnya sebagian sebagai jawaban Hindu terhadap Borobudur Buddha di dekatnya dan sebagian sebagai tanda untuk memperingati kembalinya Dinasti Sanjaya ke tampuk kekuasaan di Jawa Tengah. Namun, itu adalah penerus Rakai Pikatan, Raja Lokapala, yang bertanggung jawab untuk mengembangkan kompleks tersebut ke proporsi yang masif yang menjadi terkenal saat ini.

Terletak di Pulau Jawa, Prambanan merupakan salah satu kompleks candi Hindu terbesar di Asia Tenggara dan terbesar di Indonesia. Itu bukan satu struktur, tetapi ratusan candi batu dengan berbagai bentuk dan ukuran. Beberapa dari candi ini berada di halaman yang ditinggikan yang dikelilingi oleh lebih dari 200 candi yang lebih kecil.

Di tengahnya ada candi setinggi 47 meter. Sebuah prasasti pada candi tertua, Lara Jonggrang, menunjukkan bahwa candi ini dibangun untuk menghormati Dewa Siwa dan terbagi menjadi dua teras utama. Di teras yang lebih tinggi terdapat kuil yang didedikasikan untuk Siwa, Wisnu dan Brahma, dan di teras bawah ada kuil yang lebih kecil. Relief epik Ramayana bisa ditemukan di mana-mana.

Kompleks Prambanan terdiri dari tiga zona, dan Lara Jonggrang terletak di jantung fisik dan simbolik bagian dalam, zona paling sakral, yang menampung total delapan candi. Zona tengah terdiri dari 224 kuil, yang sebagian besar telah menanggung beban gempa bumi dan penjarahan, tetapi beberapa telah dipulihkan. Zona terluar dulunya bertembok, tapi fungsi dari kawasan ini masih spekulasi.

Untuk alasan yang tidak jelas, sebagian besar Prambanan ditinggalkan sekitar 100 tahun setelah selesai dibangun. Banyak candi yang runtuh akibat bencana alam, termasuk letusan gunung berapi dan gempa bumi besar pada abad ke-16. Seiring waktu, hutan merebut kembali reruntuhan halaman kuil yang berornamen.

READ  Harga resmi iPhone 12 series di Indonesia mulai 13 jutaan

Pada tahun 1811, surveyor Inggris Thomas Stamford Raffles menemukan reruntuhan Prambanan ketika Jawa berada di bawah pemerintahan Kerajaan Inggris. Dalam perjalanan sejarah kolonial, Prambanan yang selama ini sering dijarah sering tidak mendapat perhatian. Akhirnya, pemugaran dimulai pada tahun 1930. Pemugaran belum selesai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *