VP mengajak pemuda Muslim Indonesia untuk berdaya saing global

JAKARTA (ANTARA) — Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan ingin generasi muda muslim Indonesia mampu bersaing di kancah global agar bisa menjadi panutan dan bukan hanya “penonton”.

“Pemuda Muslim Indonesia harus menjadi panutan bagi generasi Muslim dunia, yang berarti mereka moderat, toleran, berdaya saing global dan maju,” kata Amin pada Pembukaan Institut Kajian Islam Bani Fattah (IAIBAFA) ke-8 Tahun Akademik 2021 – 2022 Tahun. Dia menghadiri acara pada hari Sabtu dari kediaman resminya, di sini.

Menurut Amin, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan generasi muda agar bisa sukses di masyarakat.

Pertama, toleransi adalah kunci hidup rukun di tengah kemajemukan bangsa, ujarnya. “Nilai ini harus terus dilaksanakan; jangan lepaskan nilai-nilai kebangsaan kita, karena itulah identitas kita sebagai orang Indonesia,” kata Wapres.

Kedua, perkembangan internasional harus diperhitungkan ketika merumuskan kebijakan domestik di dalam negeri, katanya.

Berita Terkait: Pemuda Muslim Indonesia Kunjungi Australia dalam Program Pertukaran

“Masalah di satu negara dapat mempengaruhi negara lain dalam waktu singkat. (Memahami) isu-isu nasional dan global adalah keterampilan yang harus dikuasai (generasi muda),” jelas Amin.

Ia juga berharap agar generasi muda tidak putus asa dalam menimba ilmu karena para pemimpin puncak lahir dari pengalaman dan pembelajaran yang tiada henti.

“Namun, semua hal ini belum diselesaikan dengan moralitas yang mulia. Jangan berhenti belajar. Padahal, belajar itu seumur hidup, tidak hanya berhenti di bangku sekolah dan kuliah saja,” tegasnya.

Ia kemudian mengimbau lulusan IAIBAFA menjadi wirausahawan untuk menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan.

Menurut Amin, kewirausahaan sejalan dengan prioritas pemerintah untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah untuk mewujudkan kesejahteraan yang merata dan inklusif.

READ  China akan mengimpor 100 juta vaksin Corona Pfizer / BioNTech

Banyak ahli ekonomi dan keuangan syariah yang dibutuhkan untuk mengembangkan fiqh kontemporer untuk masa depan, tambahnya.

Berita Terkait: Santri dorong jadi pengusaha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *