TEMPO.CO, jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah merchant yang menggunakan Kode Respon Cepat Standar Indonesia (QRIS) saat ini mencapai 19 juta sejak diluncurkan pada 17 Agustus 2019.
90 persen dari jumlah tersebut adalah usaha mikro, kecil dan menengah. QRIS membuat pembayaran lebih mudah, murah dan cepat sehingga semua pihak diuntungkan.
“QRIS merupakan salah satu dari sekian banyak inisiatif yang kami lakukan untuk memajukan inklusi keuangan,” kata Deputi Gubernur BI Destry Damayanti pada Sabtu di side event G20 bertajuk “Digital Finance to Support Financial Inclusion”.
Damayanti menekankan komitmen teguh BI untuk mendukung inklusi keuangan, dimulai dengan Cetak Biru Sistem Pembayaran Indonesia 2025 yang akan memberikan akses kepada jutaan masyarakat yang masih belum terjangkau oleh perbankan dan UMKM akibat digitalisasi.
Selama ini, digitalisasi sistem pembayaran terbukti menjadi terobosan. Sistem pembayaran juga menjadi tulang punggung terbentuknya ekosistem ekonomi baru yang disebut ekosistem digital dan keuangan.
Dia mencatat bahwa ekonomi dan keuangan digital menjadi terhubung dan terintegrasi. Dalam beberapa tahun terakhir, inovasi sistem pembayaran yang didorong oleh teknologi telah mengarah pada penciptaan opsi ekonomi.
“Opsi ekonomi ini diciptakan oleh model bisnis baru, pemain baru, perubahan perilaku konsumen, lanskap ekonomi dan keuangan,” katanya.
Selain itu, perkembangan pembayaran melalui digitalisasi telah menawarkan peluang baru, meminimalkan hambatan dan menurunkan biaya transaksi, katanya.
Hasilnya, layanan keuangan menjadi lebih terjangkau, mudah diakses, dan inklusif, termasuk bagi populasi unbanked saat ini dan UMKM yang sebelumnya kurang mengenal keuangan dan teknologi.
Ia menekankan bahwa dengan akses yang lebih luas, setiap pelaku ekonomi memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkreasi dalam pertumbuhan yang lebih inklusif.
ANTARA
klik disini untuk mendapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News
“Ninja twitter bersertifikat. Ahli internet. Penggemar budaya pop hardcore. Baconaholic.”
You may also like
-
Subway setuju untuk menjual kepada pemilik Dunkin’ dan Baskin-Robbins, Roark Capital
-
Qatar Airways dan Airbus mencapai penyelesaian dalam kasus hukum A350 | berita penerbangan
-
Bos NatWest menolak menghadiri sidang parlemen
-
Investor Brunei berencana berinvestasi dalam proyek energi terbarukan di IKN
-
Pembuat ChatGPT OpenAI merilis alat pendeteksi konten buatan AI yang “tidak sepenuhnya andal” | Kecerdasan Buatan (AI)