Orang-orang dari seluruh dunia datang untuk melihat pantai pasir putih Bali yang terkenal. Namun belakangan ini, Anda tidak bisa melihat pasir di bawah berton-ton sampah plastik yang terbawa arus darat. Dan itu semakin buruk.
Baca di bawah
Video unggulan kami
Pantai di seluruh dunia mengeluh karena beratnya sampah plastik. “Ini bukan hal baru dan tidak mengherankan dan itu terjadi setiap tahun dan telah berkembang selama dekade terakhir.” kata Denise Hardesty, Pakar Polusi Plastik dan Ilmuwan Senior di Australian Science Agency CSIRO. “Tetapi di negara-negara monsun kami menemukan efek musiman yang jauh lebih kuat.”
Terkait: Perjalanan Selancar mengarah ke pantai pemurnian 4Ocean di seluruh dunia
Saat musim hujan bertiup dari barat ke timur setiap tahun, sampah plastik menumpuk, terutama di Bali barat daya, tepat di Kuta dan Legian. Pantai Kuta telah lama dikenal sebagai pusat pesta bagi para pencari matahari. Legian adalah pantai yang terkenal dan tempat berselancar yang populer. Bersama-sama, kedua pantai tersebut menerima hingga 60 ton sampah plastik per hari.
Setiap hari kru pekerja keluar dan menyapu pantai. Sampah masih harus pergi ke suatu tempat. “Masalah terbesar adalah pengumpulan sampah di Indonesia belum efektif,” kata Gede Hendrawan dari Universitas Udayana Bali. “Bali baru saja mulai menata ulangnya, Jawa juga baru mulai.” Jawa adalah pulau tepat di sebelah barat Bali dan salah satu dari lebih dari 17.500 pulau yang membentuk kepulauan Indonesia.
Wayan Koster, Gubernur Bali, telah menekankan pentingnya menjaga kebersihan pantai pulau tersebut. “Pemerintah Kabupaten Badung harus memiliki sistem pengumpulan sampah di Pantai Kuta yang dilengkapi dan dikelola dengan baik sehingga dapat bekerja dengan cepat untuk membersihkan sampah yang terdampar di pantai,” kata Koster. “Selain itu, pada musim hujan, saat wisatawan berkunjung, sistem pembuangan sampah harus bekerja 24 jam sehari. Jangan tunggu besok. “
CSIRO berencana menggunakan kamera jarak jauh dan kecerdasan buatan untuk mengontrol hotspot di Bali dengan lebih baik. Tapi, seperti yang ditunjukkan Hardesty, penyebab sebenarnya dari masalah plastik yang terbawa ke pantai Bali adalah terus meningkatnya produksi plastik global.
lebih Penjaga
Gambar di atas Grup Pembersihan Lautan
“Ninja twitter bersertifikat. Ahli internet. Penggemar budaya pop hardcore. Baconaholic.”
You may also like
-
Aturan matematika ditemukan di balik distribusi neuron di otak kita
-
Para ilmuwan menemukan penjelasan untuk lubang gravitasi raksasa di Samudra Hindia
-
Peta baru yang akurat dari semua materi di alam semesta dirilis
-
Para ilmuwan mengatakan sepasang bintang yang sangat langka berperilaku sangat ‘aneh’
-
Lima Angsa Tewas Setelah Terbang Ke Saluran Listrik Hinkley | Berita Inggris