Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mendirikan beberapa sentra budidaya rumput laut di wilayah timur Indonesia dengan menggunakan metode kultur jaringan untuk mengembangkan teknik tersebut.
“Sentra budidaya rumput laut juga sedang didirikan di tempat-tempat seperti Maluku, Papua, dan NTT yang hanya menggunakan benih rumput laut kultur jaringan,” kata Slamet Soebjakto, Direktur Jenderal Perikanan dan Tanaman KKP, dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Soebjakto menjelaskan, teknik teknis budidaya rumput laut dari pembibitan kultur jaringan digunakan untuk memperbanyak benih rumput laut dengan cara mengambil jaringan dari bahan pembibitan rumput laut unggul yang ditanam di laboratorium untuk menghasilkan benih yang berkualitas.
Slamet meyakini, penggunaan benih kultur jaringan di sentra kelp diharapkan dapat meningkatkan produksi alga nasional yang saat ini mencapai 10,5 juta ton, sehingga bisa meningkat menjadi 12-13 juta ton pada tahun 2024.
Pada tahun 2020, KKP telah menawarkan dukungan dengan mendistribusikan 192 ton benih rumput laut kepada petani di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Kementerian PPP menargetkan pada 2021 dapat mendistribusikan 200 ton bibit rumput laut dan 100 bungkus bibit rumput laut.
BPBL (Balai Perikanan Budidaya Laut) Ambon merupakan salah satu unit pelaksana teknis (UPT) Direktorat Jenderal Budidaya Perairan yang berperan dalam pengembangan dan pendistribusian benih rumput laut di kawasan timur Indonesia yang akan ditugaskan dengan pembangunan Desa rumput laut masa depan di Tanimbar-Kawasan itu dibangun, ”kata Soebyakto.
Selain untuk menunjang produksi perikanan budidaya nasional, UPT ini juga diperuntukkan sebagai inkubator usaha dan penggerak perekonomian daerah.
Soebjakto mencatat, UPT juga harus berperan sebagai pusat layanan dan penyebarluasan informasi tentang teknologi di daerah dan harus selalu hadir saat masyarakat mencari solusi untuk membuktikan keberadaan pemerintah di masyarakat.
Kepala BPBL Ambon Nur Muflich Juniyanto memaparkan beberapa manfaat bibit rumput laut kultur jaringan, diantaranya kualitas benih yang terjamin karena identik dengan induknya, tidak memerlukan lahan yang luas, dan menghasilkan benih dalam jumlah yang banyak. benih.
“Selain itu, dengan sistem produksi kultur jaringan yang diterapkan di laboratorium, ketersediaan benih dapat terjaga sepanjang tahun karena tidak terpengaruh oleh iklim,” jelas Juniyanto.
Kepala BPBL Ambon menjelaskan bahwa pada tahun 2020 BPBL Ambon telah menyerahkan 40 ton bibit alga hasil kultur jaringan kepada masyarakat.
Juniyanto menegaskan komitmen BPBL Ambon untuk mendukung keberhasilan program lumbung ikan nasional di Maluku.
Berita terkait: Banjir di Pejaten, Jakarta Selatan, memaksa 28 orang mengungsi
Berita terkait: Banjir menenggelamkan 12 kecamatan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat
DIEDIT OLEH INE
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi