Jakarta, Indonesia
Indonesia akan membeli jet F-15EX dari Boeing dan jet tempur Rafale dari Prancis antara tahun 2021 dan 2024, kepala angkatan udaranya mengumumkan pada hari Kamis.
Indonesia juga akan membeli pesawat angkut C-130J dan jet tempur jarak jauh tak berawak jarak jauh, kata Marsekal Fajar Prasetyo, Kepala Staf Angkatan Udara Indonesia, pada Pertemuan Pimpinan Angkatan Udara tahunan.
Menurut ringkasan dokumen pertemuan tersebut, Indonesia berencana membeli 36 jet tempur Rafale dan delapan jet F-15EX, enam di antaranya diperkirakan tiba pada 2022.
Seiring dengan penambahan baru tersebut, TNI AU juga akan memodernisasi pesawat tempur yang ada tahun ini, kata Prasetyo.
Dia mengatakan rencana pengadaan pertahanan Indonesia telah beberapa kali berubah mengingat kondisi global dan kapasitas negara.
“Meski ada pedoman sikap, rencana strategis, dan kekuatan esensial yang minim, namun implementasinya sangat bergantung pada berbagai faktor dan kondisi yang berubah secara dinamis,” kata Prasetyo.
Ia mengatakan, semua pihak yang terlibat, termasuk Kementerian Pertahanan dan TNI AU, telah menganalisis dan membahas rencana penyelesaian masalah pengadaan.
“Ini semata-mata untuk memudahkan langkah kita menuju pengadaan alutsista terbaik yang memenuhi kebutuhan operasional, common ground dan transfer teknologi yang sesuai dengan kemampuan negara dan kondisi TNI AU,” ujarnya.
* Surat dari Rhany Chairunissa Rufinaldo dari Layanan Bahasa Indonesia Anadolu Agency di Jakarta
Situs web Anadolu Agency hanya memuat sebagian dari kumpulan berita untuk pelanggan AA News Broadcasting System (HAS). Silakan hubungi kami untuk opsi berlangganan.
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi