JAKARTA, 8 November (Reuters) – Indonesia berencana memberikan dosis booster kepada masyarakat umum setelah 50% populasinya telah divaksinasi penuh, kata menteri kesehatannya pada Senin, yang diperkirakan akan berakhir bulan depan.
Indonesia, negara terpadat keempat di dunia dan pernah menjadi episentrum COVID-19 di Asia, telah memvaksinasi 29% dari 270 juta penduduknya dengan berbagai merek vaksin.
Menteri Budi Gunadi Sadikin mengatakan pada sidang parlemen bahwa pemerintah telah memutuskan untuk menaikkan angka 50% karena kekhawatiran tentang ketidaksetaraan vaksin di dalam atau di luar negeri.
“Masalah dengan ketidakadilan atau etika begitu tinggi di dunia karena beberapa negara tidak mendapatkan banyak tembakan pertama,” katanya.
Menurut Budi, orang tua dan orang miskin yang diasuransikan oleh pemerintah mendapat prioritas pengobatan, sedangkan penduduk lainnya harus membayar. Banyak petugas kesehatan telah menerima booster.
Australia mulai memberikan booster pada hari Senin sementara Inggris dan Jerman juga setuju untuk memberikannya. Thailand telah memperkuat penerima vaksin Sinovac (SVA.O) karena kekhawatiran tentang resistensi terhadap varian Delta.
Pelaporan oleh Stanley Widianto; Diedit oleh Martin Petty
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi