Ilmuwan menemukan organ baru di kepala manusia: Okezone Techno

ILMIAH menemukan satu di Belanda organ baru tidak pernah terlihat sebelumnya pada tubuh manusia. Organ itu ada di kepala, persis di tempat pertemuan hidung dan tenggorokan. Para ilmuwan menemukan kelenjar selama pemeriksaan lanjutan rongga hidung pasien kanker prostat. Ada dua struktur datar dan bertulang yang anehnya terlihat seperti kelenjar ludah.

“Manusia memiliki tiga set kelenjar ludah, tapi tidak ada di sana. Sejauh yang kami tahu, satu-satunya kelenjar ludah, atau selaput lendir, di nasofaring bersifat mikroskopis, hingga 1.000 tersebar merata di seluruh selaput lendir. Jadi bayangkan betapa terkejutnya kami saat menemukan ini.” kata ahli onkologi radio Wouter Vogel dalam siaran persnya.

Baca juga: Tip pembersihan sederhana headphone untuk menghindari bakteri

Operasi mayat telah menunjukkan bahwa mereka sebenarnya memiliki struktur yang mirip dengan kelenjar ludah, yang diketahui terletak di bawah lidah, telinga, dan bagian belakang rahang.

Dalam studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Radiotherapy and Oncology, Vogel dan rekan-rekannya menyarankan nama organ baru “kelenjar tubarial”. Ini karena kedekatannya dengan benjolan yang dikenal sebagai torus tubarius. Demikian seperti dikutip dari Business Insider, Sabtu (24 Oktober 2020).

Baca juga: Alquran dan sains membuktikan bintang mati setiap jam

Ia mengatakan, orang yang menjalani radiasi untuk mengobati kanker kepala dan leher terkadang mengalami mulut kering atau kesulitan menelan. Ketika dia menganalisis 723 pasien yang menerima lebih banyak radiasi di area kelenjar tuba, terjadi efek samping.

READ  Jenis fase bulan dari bulan baru hingga bulan sabit akhir. Ini penjelasannya

David Gudis, spesialis THT di Irving Medical Center di Columbia University yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan penemuan kelenjar ini menghadirkan batasan baru yang menarik untuk penelitian telinga, hidung dan tenggorokan. Kelenjar ini terletak di area yang dapat menyebabkan masalah sinus dan telinga kronis pada anak-anak dan orang dewasa.

Baca juga: 5 Kegunaan Efektif Untuk Bekerja Dari Rumah

Anak-anak lebih rentan terhadap infeksi telinga kronis di area ini. Sementara itu, disfungsi tuba eustachius dapat terjadi pada orang dewasa. Penelitian lebih lanjut diharapkan mengarah pada intervensi terapeutik baru.

“Saya rasa ini adalah pengingat bahwa hal-hal sederhana seperti anatomi dasar manusia masih harus mengungkap dan memecahkan banyak teka-teki,” kata Gudis.

Baca juga: WhatsApp akan menghadirkan fitur-fitur baru Buka kunci dengan wajah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *