Vania Evan (The Jakarta Post)
BONUS
Jakarta
Kamis, 15 Juli 2021
Tempe memainkan peran utama sebagai makanan pokok yang dihormati dan dirayakan dalam makanan sehari-hari banyak orang Indonesia, terutama masyarakat Pulau Jawa. Tapi ada yang lebih penting daripada rasa. Jika ada, tempe membuka jalan untuk melihat dan belajar tentang masa lalu negara, asal-usulnya yang sederhana, dan akhirnya makna dan identitas.
Presiden pertama Indonesia Sukarno pernah menyebut tempe dalam salah satu pidatonya yang provokatif tak lama setelah Indonesia merdeka.
“Kita bangsa ulet, bukan bangsa tempe.”
Kata-kata itu dimaksudkan untuk menjadi kata-kata penyemangat; namun, peristiwa penting ini menempatkan pentingnya tempe di benak banyak orang Indonesia …
untuk membaca cerita lengkapnya
BERLANGGANAN SEKARANG
Mulai dari Rp 55.000 / bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- e-Post surat kabar harian digital
- Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
- Akses istimewa ke acara dan program kami
- Berlangganan buletin kami
“Ninja twitter bersertifikat. Ahli internet. Penggemar budaya pop hardcore. Baconaholic.”
You may also like
-
Subway setuju untuk menjual kepada pemilik Dunkin’ dan Baskin-Robbins, Roark Capital
-
Qatar Airways dan Airbus mencapai penyelesaian dalam kasus hukum A350 | berita penerbangan
-
Bos NatWest menolak menghadiri sidang parlemen
-
Investor Brunei berencana berinvestasi dalam proyek energi terbarukan di IKN
-
Pembuat ChatGPT OpenAI merilis alat pendeteksi konten buatan AI yang “tidak sepenuhnya andal” | Kecerdasan Buatan (AI)