Gugat PKPU, Ini Jawaban ACE Hardware (ACES)

ILUSTRASI. Pengunjung akan disaring suhu tubuh saat memasuki toko retail di Jakarta Timur pada Selasa (6 September 2020). Tribunnews / Herudin

Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Ace Hardware Indonesia Tbk telah digugat oleh Wibowo dan Rekan atas Penundaan Kewajiban Pembayaran (PKPU). Gugatan tersebut dilaporkan dengan nomor 329 / Pdt.Sus-PKPU / 2020 / PN Niaga Jkt.Pst.

Menanggapi hal itu Wakil Presiden Urusan Korporat Ace Hardware Indonesia Dasep Suryanto mengatakan akan mengambil sikap setelah menerima pemberitahuan kasus tersebut. “Kami belum menerima pemberitahuan resmi dari Pengadilan Niaga terkait kasus tersebut,” ujarnya kepada Kontan.co.id dalam keterangan resmi, Rabu (7/10).

Dasep mengatakan Ace Hardware Indonesia dan Wibowo & Rekan memiliki kontrak layanan hukum bulanan (pemegang) sebesar Rp 10 juta. “Kami menghimbau masyarakat dan investor untuk bijak menanggapi berita ini. PT Ace Hardware Indonesia Tbk saat ini kinerjanya sangat baik dan beroperasi seperti biasa,” ujarnya.

Baca juga: Demikian halnya dengan Ace Hardware (ACES), maka PKPU telah mengajukan petisi

Di sisi lain, emiten diberi kode saham ACES di Bursa Efek Indonesia (BEI) baru-baru ini menutup cabangnya di Kuningan City. Sekretaris Perusahaan ACES Helen Tanzil mengatakan penutupan outlet tersebut karena masa sewa telah habis. “Kami sampaikan pada 2 Agustus 2020 salah satu cabang Ace Hardware Indonesia di Kuningan City ditutup karena masa sewa sudah habis,” ujarnya, Kamis (9/10).

Tahun ini ACES menutup tiga cabangnya. Di sisi lain, perseroan juga telah membuka 11 gerai baru dan terus berencana menambah 2 hingga 3 gerai baru hingga akhir tahun.

Berdasarkan laporan keuangan untuk paruh pertama tahun ini, ACES mengalami penurunan penjualan hingga 7,83% year over year menjadi Rs.365 triliun dari sebelumnya Rs 3,96 triliun.

Baca juga: Trans Retail Indonesia disampaikan oleh PKPU

Penjualan per segmen ACES kompak menurun. Penjualan produk perbaikan rumah tangga turun 9,22% menjadi 1,87 triliun rupee. Di sisi lain, penjualan produk gaya hidup juga turun 5,36% menjadi Rp1,59 triliun. Omset produk bermain turun 20,25% menjadi Rp 118,99 miliar.

Laba periode yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk perusahaan ACES turun 23,83% dari Rp 472,86 miliar menjadi Rp 360,16 miliar.

DONASI, dapatkan voucher gratis!

Dukungan Anda meningkatkan antusiasme kami untuk menyajikan artikel berkualitas tinggi dan bermanfaat.

Sebagai ungkapan terima kasih atas perhatian Anda, terdapat voucher gratis senilai donasi yang dapat Anda beli TOKO SELAMAT.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *