November 2022, 04
.
GoTo Group, ekosistem digital terbesar di Indonesia, yang meliputi Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial (GTF), telah menyelenggarakan Konferensi Maju Digital (KoMD) 2022, yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.
KoMD 2022 memasuki tahun kedua, mengikuti kesuksesan acara KoMD pertama di tahun 2021 yang menarik puluhan ribu pemangku kepentingan UMKM di antara para pesertanya.
Dengan mengusung tema transformasi bisnis digital dan hijau sejalan dengan misi pemerintah Indonesia di bawah Presidensi Kelompok 20 (G20), KoMD 2022 bertujuan untuk mendukung pertumbuhan dan daya saing UMKM.
Sejumlah pakar dari berbagai bidang hadir di KoMD 2022 untuk berbagi pengalaman, berpartisipasi dalam diskusi dan memberikan pelatihan dalam berbagai kursus bagi UMKM untuk mengembangkan bisnisnya melalui penggunaan teknologi digital.
Konferensi tahun ini diadakan secara offline pada 27 Oktober di Kasablanka Hall di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan. Acara ini juga dapat diakses secara online melalui situs Tokopedia Academy, saluran YouTube Mitra Usaha Gojek dan Penjual Tokopedia, Tokopedia PLAY dan GoPlay.
Acara dibuka oleh Andre Soelistyo, CEO GoTo Group, dilanjutkan dengan talkshow bersama Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Pakar Koperasi dan UKM Kementerian Produktivitas dan Daya Saing Eddy Satriya dan Ketua Kelompok Inovasi Keuangan Digital (IKD) Triyono Otoritas Jasa Keuangan Gani.
Nila Marita, Chief of Corporate Affairs GoTo Group, mencatat ekosistem digital GoTo Group berkontribusi sekitar 2 persen terhadap PDB Indonesia dengan lebih dari 15 juta mitra bisnis, 2,6 juta mitra pengemudi, dan 67 juta pengguna tahunan.
“Dampak ekonomi yang besar itu terkait langsung dengan peran UMKM sebagai motor penggerak perekonomian Indonesia serta pemulihan perekonomian nasional. GoTo Group menyelenggarakan KoMD untuk mendukung pertumbuhan mitra UMKM melalui berbagai program edukasi dan pemberdayaan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Menurut Kepala Merchant Marketing Gojek dan GoTo Financial Group Bayu Ramadhan, KoMD merupakan konferensi UMKM nasional terbesar GoTo Group. Hal ini bertujuan untuk membantu UMKM Indonesia beradaptasi dengan lanskap bisnis yang berkembang saat ini melalui berbagai inisiatif dan solusi teknologi.
“KoMD 2022 dilatarbelakangi oleh animo yang besar yang ditunjukkan oleh peserta seri KoMD 2021. Lebih dari 14.000 orang menghadiri seri KoMD 2021, sebagian besar dari wilayah Jabodetabek; Surabaya, [East Java]; medan, [North Sumatra]; makasar, [South Sulawesi]; dan Manado, [North Sulawesi],” dia menambahkan.
Secara keseluruhan, KoMD 2022 dikunjungi lebih dari 50.000 peserta offline dan online.
Puput Hidayat, Vice President of Seller Experience Tokopedia, mengatakan untuk melanjutkan momentum KoMD 2021, GoTo Group rutin menggelar Kelas Maju Digital (KeMD) pada 2021.
Melalui KeMD, GoTo Group memberikan materi pengembangan bisnis dan keterampilan kewirausahaan untuk mempromosikan UMKM Indonesia sebagai pilihan konsumen. KeMD dilaksanakan melalui kerjasama GoTo Group dengan pemerintah daerah dan UMKM untuk mendukung pemulihan ekonomi daerah.
KeMD 2021 diadakan di berbagai daerah antara lain Surakarta, Jawa Tengah; Surabaya; Bandung, Jawa Barat; Semarang, Jawa Tengah; medan; dan Jabodetabek.
“Tahun ini, KeMD 2022 menghadirkan berbagai topik yang memenuhi kebutuhan UMKM, antara lain media sosial untuk bisnis, manajemen keuangan, dan transisi ke bisnis hijau. Banyak pemilik bisnis lokal termasuk pemilik KEM Footwear, Buttonscarves, SukkhaCitta, Teguk dan Wakacao hadir sebagai panelis dan berbagi inspirasi mereka,” tambah Puput.
Selain KoMD dan KeMD, para pelaku usaha di seluruh Indonesia juga bisa mendapatkan insight dari UMKM lainnya melalui Komunitas Mitra GoFood (KOMPAG), Keluarga Tokopedia (K-Top) dan Komunitas Ritel Keuangan GoTo (KONTAG). Grup GoTo mencatat lebih dari 80.000 UMKM bergabung dengan KOMPAG, K-Top dan KONTAG tahun lalu.
KoMD dan KeMD merupakan bagian dari upaya GoTo Group untuk memberdayakan UMKM yang telah tergabung dalam ekosistemnya sebagai mitra bisnis. GoTo Group juga menawarkan solusi layanan digital yang holistik dan beragam untuk membantu pemilik bisnis, khususnya UMKM, menciptakan peluang di setiap tahap pertumbuhan mereka.
Parfum merk HMNS dari Jakarta dan resto Nasi Bogana Ny. An Lay adalah dua contoh UMKM yang telah mendapatkan manfaat dari ekosistem GoTo Group dan solusi holistik dan beragamnya.
Rizky Arief Dwi, CEO dan Founder HMNS mengatakan, setelah tiga tahun bergabung dengan ekosistem GoTo Group melalui Tokopedia, HMNS diuntungkan dengan keputusan tersebut.
“Di antaranya, kami dapat memperluas jangkauan produk kami ke Papua dan meningkatkan penjualan kami dengan faktor 20 hingga 30. Hal ini memotivasi kami untuk lebih mewujudkan mimpi HMNS untuk mempromosikan Indonesia sebagai rumah bagi produsen parfum berkualitas tinggi dan bukan hanya sebagai sumber bahan baku parfum,” ujarnya.
Evan Petra, pemilik Nasi Bogana Ny. An Lay mengakui bahwa akses ke platform teknologi sangat penting bagi UMKM untuk mengembangkan usahanya di era digital.
“Aplikasi GoBiz dan Moka dari Gojek dan GoTo Financial sangat membantu kami dalam hal operasional bisnis, terutama dalam meminimalisir kesalahan saat mengelola pesanan pelanggan. Bergabung dengan GoFood juga membantu kami terhubung dengan basis pelanggan yang lebih besar. Sekarang penjualan kami telah meningkat empat kali lipat sejak 2020. Kami mengapresiasi layanan dari GoTo Group yang selama ini menjadi bagian yang sangat penting dari bisnis kami,” ujarnya.
Untuk informasi lebih lanjut tentang solusi bisnis, program dan inisiatif GoTo Group untuk UMKM, kunjungi official Situs web Mitra Bisnis GoTo.
“Ninja twitter bersertifikat. Ahli internet. Penggemar budaya pop hardcore. Baconaholic.”
You may also like
-
Subway setuju untuk menjual kepada pemilik Dunkin’ dan Baskin-Robbins, Roark Capital
-
Qatar Airways dan Airbus mencapai penyelesaian dalam kasus hukum A350 | berita penerbangan
-
Bos NatWest menolak menghadiri sidang parlemen
-
Investor Brunei berencana berinvestasi dalam proyek energi terbarukan di IKN
-
Pembuat ChatGPT OpenAI merilis alat pendeteksi konten buatan AI yang “tidak sepenuhnya andal” | Kecerdasan Buatan (AI)