TEMPO.CO, Jakarta – Film dokumenter ‘Pulau Plastik’ atau Pulau Plastik hanya akan ditayangkan beberapa kali di bioskop mulai tanggal 22 April untuk memperingati Hari Bumi Sedunia. Film dokumenter yang membahas masalah sampah plastik ini tengah digalakkan untuk ditonton di bioskop karena masih banyak orang yang belum menyadari bahaya sampah plastik bagi kelangsungan kehidupan di bumi di masa depan.
“Kami ingin memberikan kontribusi walaupun tidak sebesar itu. Ini adalah sesuatu yang jarang terjadi – ketika film dokumenter dengan topik seperti itu ditayangkan di layar lebar dan terus didiskusikan. Dengan diskusi yang berkelanjutan kita akan mendapatkan solusi yang lebih konkret. Angga Dwimas Sasongko, Produser Eksekutif Pulau Plastik, mengatakan pada konferensi pers virtual pada Kamis, 8 April.
Film hasil kolaborasi Visinema Pictures, Kopernik, Akarumput, dan WatchdoC ini berkisah tentang tiga orang yang berkampanye menentang plastik sekali pakai. “Kami akan tayangkan sebagai roadshow dari Bali,” kata Angga.
Film dokumenter ini menampilkan karya tiga karakter utama dalam menelusuri sampah plastik kembali ke rantai makanan, menyoroti dampaknya terhadap kesehatan manusia dan menjelaskan apa yang dapat kita lakukan untuk menghentikannya.
“Saya kira perluasan cerita ini akan luar biasa. Ceritanya luar biasa dan akan ditayangkan di platform (bioskop) mainstream,” kata Dandhy Laksono, yang menyutradarai film tersebut bersama Rahung Nasution.
Baca: LIPI mendaur ulang limbah masker wajah sekali pakai menjadi butiran plastik
Istiqomatul Hayati
Komunikator yang bergairah. Fanatik musik. Guru Twitter. Beeraholic. Penginjil zombie yang ekstrim
You may also like
-
“Saya terkejut dengan banyaknya hal yang muncul”
-
Tommy Fury membagikan reaksinya terhadap musuh Jake Paul yang mengantarkan pengumuman bayinya
-
Raja Charles dan Ratu Camilla mengadakan resepsi di Istana Buckingham
-
Oldham Coliseum menjadi 100% gelap karena pemotongan dana Dewan Kesenian Inggris | teater
-
Cara menonton undian semifinal Eurovision 2023