TEMPO.CO, jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan dalam konferensi pers pada hari Kamis bahwa ekonomi Indonesia telah berkinerja baik pada kuartal kedua. “Indonesia berada di 5,4 persen, naik 5 persen dari kuartal pertama,” kata menteri dalam konferensi pers anggaran negara yang diadakan secara virtual hari ini, 11 Agustus.
Menurut mantan kepala eksekutif Bank Dunia itu, negara-negara lain mengalami revisi turun di Triwulan ke-2, seperti Italia yang tumbuh hanya 4,2 persen dari 6,2 persen di Triwulan ke-1. Dia juga menyebutkan Prancis, yang turun menjadi 4,2 persen pada kuartal kedua dari 4,8 persen pada kuartal pertama.
“Hal ini menunjukkan bahwa risiko ini (kekacauan dunia) terlihat di negara-negara yang pertumbuhan ekonominya cukup besar pada kuartal II dan dampaknya terhadap dunia cukup besar,” katanya.
Di sisi lain, kata dia, dalam konteks produk domestik bruto riil Indonesia sudah 7,1 persen, berada di atas situasi sebelum Covid-19. Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,4 persen pada kuartal II menjadi pendorong pemulihan ekonomi, terutama didorong oleh konsumsi masyarakat yang naik atau tumbuh 5,5 persen.
“Ini pertumbuhan yang tinggi jika kita bandingkan periode 2020-2021 dan kuartal 2022. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga kita seperti biasa terpukul akibat pandemi,” ujarnya.
MUHAMMAD HENDARTYO
klik disini untuk mendapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News
“Ninja twitter bersertifikat. Ahli internet. Penggemar budaya pop hardcore. Baconaholic.”
You may also like
-
Subway setuju untuk menjual kepada pemilik Dunkin’ dan Baskin-Robbins, Roark Capital
-
Qatar Airways dan Airbus mencapai penyelesaian dalam kasus hukum A350 | berita penerbangan
-
Bos NatWest menolak menghadiri sidang parlemen
-
Investor Brunei berencana berinvestasi dalam proyek energi terbarukan di IKN
-
Pembuat ChatGPT OpenAI merilis alat pendeteksi konten buatan AI yang “tidak sepenuhnya andal” | Kecerdasan Buatan (AI)