Gilas Pilipinas membawa harapan Filipina di laga pamungkas melawan Indonesia dalam mengejar raihan emas SEA Games ke-14 secara beruntun.
MANILA, Filipina — Upaya Gilas Pilipinas untuk merebut medali emas ke-14 berturut-turut di cabang olahraga bola basket putra Asia Tenggara, terhenti pada hari Minggu, 22 Mei, ketika tim Filipina yang bertabur bintang menghadapi tim yang juga tak terkalahkan Indonesia.
Selain kemenangan tiga poin pertamanya atas Thailand, Gilas tidak tersentuh dalam perjalanan ke rekor 5-0 saat mereka mengalahkan Kamboja, Singapura, Vietnam dan Malaysia dengan rata-rata 47,5 poin. Peregangan dominan itu diperkirakan akan berlanjut pada hari Minggu pukul 16:00 waktu Manila karena orang Filipina pada dasarnya hanya berjuang melawan beban ekspektasi.
Nantikan pertunjukan seimbang lainnya dari Gilas, dipimpin oleh enam kali MVP PBA June Mar Fajardo, prospek terbang tinggi LeBron Lopez dan bintang Japan B. League mengimpor Kiefer dan Thirdy Ravena. Tidak ada orang Filipina yang rata-rata lebih dari 20 menit per game.
Di sisi lain, bintang tim nasional Brandon Jawato dan sensasi remaja Derrick Xzavierro akan memiliki tangan mereka penuh saat Indonesia mencoba untuk menggelar kegemparan monumental atas raja-raja lapangan keras tak terbantahkan di Asia Tenggara.
Akankah Indonesia membuat pertandingan perebutan medali emas menjadi nyata, atau akankah Filipina hanya menempuh perjalanan selama 40 menit menuju puncak kejayaan lainnya?
– Rappler.com
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi