TEMPO.CO, jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengatakan Indonesia naik ke peringkat 32 dalam peringkat Travel and Tourism Development Index terbaru dengan skor 4,4, dari sebelumnya ke 44 dengan skor 4,2.
“Untuk pertama kalinya, Indonesia menempati peringkat di atas Thailand dan Malaysia,” kata Luhut dalam sambutannya yang disampaikan pada Jumat, 9 April.
Pencapaian tersebut menurutnya mendorong Presiden Joko Widodo untuk lebih memperhatikan pengembangan lima destinasi wisata prioritas dalam kerangka program strategis nasional.
“Semoga kita bisa mengembangkan berbagai destinasi wisata baru dengan tetap menjaga keunikan masing-masing daerah,” kata Luhut.
Pariwisata, lanjutnya, menjadi sektor yang paling terpukul setelah pandemi COVID-19. Berdasarkan survei United Nations World Tourism Organization, sektor pariwisata di negara-negara Asia Pasifik akan kembali normal pada 2024. Hal ini juga diharapkan dapat membantu upaya pemulihan nasional.
Luhut menekankan bahwa Indonesia harus terus berbenah dan mempersiapkan diri melalui agenda internasional. Tidak hanya World Super Bike dan MotoGP di Mandalika, Indonesia juga akan menjadi tuan rumah KTT G20 tahun ini. 2023 juga akan menjadi tuan rumah kompetisi F1 H20 di Danau Toba dan KTT ASEAN di Labuan Bajo.
Luhut Pandjaitan mengatakan banyak acara internasional yang diadakan dan direncanakan di Indonesia membuktikan bahwa kepercayaan global terhadap negara ini sedang tumbuh.
RIANI SANUSI PUTRI
klik disini untuk mendapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News
“Ninja twitter bersertifikat. Ahli internet. Penggemar budaya pop hardcore. Baconaholic.”
You may also like
-
Subway setuju untuk menjual kepada pemilik Dunkin’ dan Baskin-Robbins, Roark Capital
-
Qatar Airways dan Airbus mencapai penyelesaian dalam kasus hukum A350 | berita penerbangan
-
Bos NatWest menolak menghadiri sidang parlemen
-
Investor Brunei berencana berinvestasi dalam proyek energi terbarukan di IKN
-
Pembuat ChatGPT OpenAI merilis alat pendeteksi konten buatan AI yang “tidak sepenuhnya andal” | Kecerdasan Buatan (AI)