TEMPO.CO, Jakarta – Setelah berpartisipasi dalam KTT Pemimpin Dunia di KTT iklim PBB (polisi 26) di Glasgow, Presiden Joko Widodo akan melanjutkan kunjungan luar negerinya ke Abu Dhabi di Uni Emirat Arab (UEA).
Duta Besar RI untuk Inggris Desra Percaya, Atase Pertahanan KBRI London Ranon Sugiman dan sejumlah pejabat lokal Skotlandia hadir di Bandara Internasional Glasgow Prestwick saat rombongan Presiden bertolak ke Abu Dhabi.
“Presiden akan bertemu dengan Putra Mahkota Mohammad Bin Zayed (MBZ) dan mengunjungi beberapa infrastruktur dan bertemu dengan tokoh masyarakat dan pebisnis UEA,” tulis kantor pers kepresidenan pada 2 November.
Sebelum dan menjelang COP26, Presiden menjalani agenda pemerintah yang ketat, dengan Presiden memulai jadwalnya yang padat pada hari pertama kunjungannya ke Glasgow dengan bertemu CEO Inggris dengan harapan dapat meningkatkan komitmen investasi perusahaan yang hadir terkait transisi energi dan ekonomi hijau di Indonesia. Dikatakan bernilai $ 9,29 miliar.
Jokowi kemudian menghadiri upacara pembukaan KTT Dunia Kepala Negara atau Pemerintahan, di mana ia membahas komitmen Indonesia untuk mengekang dampak perubahan iklim dan berjanji untuk mengurangi deforestasi.
Presiden kemudian bertemu dengan Perdana Menteri Palestina Mohammad Ibrahim Shtayyeh dan menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mendukung kedaulatan Palestina dan perjuangan kemerdekaan. Beberapa pertemuan bilateral juga dilakukan dengan Perdana Menteri Slovenia Janez Jansa, Boris Johnson dari Inggris dan Presiden AS Joe Biden.
Baca juga: Greenpeace Indonesia Kritik Pidato Iklim COP26 Jokowi
Dewi nurita
“Ninja twitter bersertifikat. Ahli internet. Penggemar budaya pop hardcore. Baconaholic.”
You may also like
-
Subway setuju untuk menjual kepada pemilik Dunkin’ dan Baskin-Robbins, Roark Capital
-
Qatar Airways dan Airbus mencapai penyelesaian dalam kasus hukum A350 | berita penerbangan
-
Bos NatWest menolak menghadiri sidang parlemen
-
Investor Brunei berencana berinvestasi dalam proyek energi terbarukan di IKN
-
Pembuat ChatGPT OpenAI merilis alat pendeteksi konten buatan AI yang “tidak sepenuhnya andal” | Kecerdasan Buatan (AI)